Pilihan

Reaksi Danpaspampres dan DPR soal Paspampres Diduga Aniaya Pemuda hingga Tewas - Tempo

Reaksi Danpaspampres dan DPR soal Paspampres Diduga Aniaya Pemuda hingga Tewas

Minggu, 27 Agustus 2023 17:09 WIB

Ilustrasi penganiayaan. siascarr.com

TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay dan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Teuku Riefky Harsya angkat bicara soal kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) terhadap seorang pemuda Aceh di Jakarta hingga tewas.

Danpaspampres: Tengah diselidiki Pomdam Jaya

Dilansir dari Tempo, Rafael mengungkapkan satu orang anggotanya tengah menjalani penyelidikan oleh Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya) atas dugaan keterlibatan penganiayaan terhadap seorang pemuda Aceh di Jakarta.

"Terkait kejadian penganiayaan, saat ini pihak berwenang yaitu Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan adanya keterlibatan anggota Paspampres dalam tindak pidana penganiayaan," kata Rafael, Ahad, 27 Agustus 2023.

Menurut Rafael, terduga pelaku penganiayaan saat ini sudah ditahan di Pomdam Jaya untuk diambil keterangan dan kepentingan penyelidikan.

Dia memastikan apabila benar-benar terbukti ada anggota Paspampres melakukan tindakan pidana seperti yang disangkakan, maka akan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Kendati begitu, Rafael tidak merinci kronologi peristiwa tersebut ataupun jumlah personel TNI yang diduga terlibat, namun dia memastikan hanya satu anggota Paspampres yang diduga terlibat dan tengah diperiksa. "Yang jelas satu anggota Paspampres," kata dia.

Komisi I DPR kecam dan kutuk keras

Sementara itu, Riefky mengecam dan mengutuk keras kasus dugaan penganiayaan yang berujung meninggalnya seorang warga Aceh di Jakarta tersebut.

"Kami mengecam aksi keji yang dilakukan terhadap Imam Masykur, warga Bireuen. Aksi kriminal ini harus diusut tuntas," kata Riefky, Ahad, 27 Agustus 2023.

Selanjutnya: Ia menegaskan bahwa kasus tersebut…

<!--more-->

Ia menegaskan bahwa kasus tersebut harus diusut tuntas secara transparan dan pelaku bisa diproses secara hukum dengan segera. Riefky juga menyebut Komisi I DPR RI berencana menyurati Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

"Dalam kapasitas saya sebagai salah satu pimpinan Komisi I yang bermitra dengan TNI, saya akan menyurati Panglima untuk memastikan kasus ini diusut tuntas dan transparan ke publik," katanya.

Politikus Partai Demokrat asal Aceh itu juga menegaskan bahwa pelaku harus dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi anggota TNI demi tegaknya hukum yang tak pandang bulu.

Dalam kesempatan itu, Riefky turut menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban yang berasal dari Gandapura, Bireuen ini.

"Saya ikut berduka atas kejadian ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran atas kejadian ini," ucapnya.

Viral di media sosial

Sebelumnya beredar viral video soal penganiayaan yang diduga dilakukan anggota Paspampres terhadap seorang warga asal Aceh di Jakarta. Penganiayaan hingga menyebabkan hilangnya nyawa korban itu disebut-sebut diawali dengan tindak penculikan dan pengancaman.

Berdasarkan informasi yang beredar terduga pelaku Praka RM adalah anggota Ta Walis 3/3/11 Ki C Walis Yonwalprotneg Paspampres.

Dalam unggahan yang beredar viral di media sosial Instagram, korban dalam kasus ini disebutkan bernama Imam Masykur (25) asal Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh.

Dalam unggahan itu, Imam disebut sempat diculik sebelum akhirnya tewas dianiaya. Disebutkan juga anggota Paspampres itu sempat meminta uang tebusan sebesar Rp 50 juta.

ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | ANTARA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pomdam Jaya Tahan Anggota Paspampres yang Diduga Menganiaya Warga hingga Tewas

4 jam lalu

Pomdam Jaya Tahan Anggota Paspampres yang Diduga Menganiaya Warga hingga Tewas

Jika terbukti bersalah, anggota Paspampres itu akan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dengan tegas dan transparan.

Kronologi Pasutri Ditusuk di Tebet, Sempat Dengar Teriak Tangisan Wanita

5 jam lalu

Seorang tetangga tega menusuk pasutri di Tebet, Jakarta Selatan. Satu korban tewas di tempat.

Anggota DPR Minta Panglima TNI Usut Penganiayaan Warga oleh Paspampres

5 jam lalu

Danpaspampres memastikan hanya satu anggota Paspampres yang diduga terlibat. Anggota tersebut tengah diperiksa.

ICW Desak KPU RI Publikasikan Rekam Jejak Bacaleg Mantan Narapidana Korupsi

9 jam lalu

ICW Desak KPU RI Publikasikan Rekam Jejak Bacaleg Mantan Narapidana Korupsi

ICW mempertanyakan komitmen KPU RI setelah DCS tak mengumumkan bacaleg yang merupakan mantan narapidana kasus korupsi.

Pemilu 2024, 15 Mantan Narapidana Korupsi Masuk DCS DPR dan DPD RI

9 jam lalu

Pemilu 2024, 15 Mantan Narapidana Korupsi Masuk DCS DPR dan DPD RI

Sebanyak 15 mantan narapidana kasus korupsi masuk ke DCS DPR dan DPD RI untuk Pemilu 2024.

Penganiayaan Mahasiswa FMIPA UNS Diduga Terkait Pelaporan Kasus Dugaan Korupsi UNS ke KPK

20 jam lalu

Penganiayaan Mahasiswa FMIPA UNS Diduga Terkait Pelaporan Kasus Dugaan Korupsi UNS ke KPK

Pengungkapan kasus dugaan korupsi Rektor UNS yang telah dilaporkan ke KPK berdampak pada sisi keamanan dan keselamatan pelapor.

Dul Kosim Diduga Tewas Dianiaya Polisi lalu Dibuang ke Jurang, Istri Trauma dan Takut Ngomong

1 hari lalu

Dul Kosim Diduga Tewas Dianiaya Polisi lalu Dibuang ke Jurang, Istri Trauma dan Takut Ngomong

Terduga bandar narkoba, Dul Kosim, tewas dan jasadnya dibuang ke jurang usai diduga dianiaya anggota Polda Metro Jaya

Penganiayaan Anak di Jagakarsa, Pelaku Berstatus Anak Berkonflik dengan Hukum

1 hari lalu

Penganiayaan yang dilakukan kedua anak itu terekam jelas oleh CCTV di Jalan Lontar.

Alasan Pleidoi Shane Lukas Ditolak JPU, Kuasa Hukum Bakal Lakukan Ini

1 hari lalu

JPU menolak pleidoi Shane Lukas dalam kasus Mario Dandy. Kuasa Hukumnya akan ajukan duplik.

Moratorium Penempatan Pekerja Migran Dicabut, Anggota DPR: Pastikan Langkah Ini Tak Bahayakan PMI

1 hari lalu

Moratorium Penempatan Pekerja Migran Dicabut, Anggota DPR: Pastikan Langkah Ini Tak Bahayakan PMI

Kurniasih Mufidayati mengatakan, penting bagi pemerintah untuk pastikan bahwa langkah ini tak akan membahayakan hak dan kesejahteraan pekerja migran.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek