Pilihan

Sebelum Diculik Oknum Paspampres Riswandi Manik, Imam Masykur Pernah Alami Penculikan dan Ditebus Rp 15 Juta - Jawa Pos

 

Sebelum Diculik Oknum Paspampres Riswandi Manik, Imam Masykur Pernah Alami Penculikan dan Ditebus Rp 15 Juta - Jawa Pos



JawaPos.com - Pemuda asal Aceh, Imam Masykur, ternyata bukan kali pertama mengalami penculikan. Imam juga pernah diculik oleh pelaku yang berbeda, jadi bukan oleh oknum Paspampres Praka Riswandi Malik (RM) dan kawan-kawan.

"Iya (pernah diculik), tapi sudah lama itu. Dia ini kan sudah 1,5 tahun di Jakarta. Jadi belum sampai 2 bulan, sudah pernah diculik juga. Waktu dia kerja di toko orang," kata kakak sepupu Imam, Said Sulaiman, saat dihubungi, Senin (28/8).

Said menyampaikan, pada penculikan pertama, keluarga menebus Imam dengan uang Rp 15 juta. Sehingga Imam bebas dengan selamat.

"Iya waktu itu dibayar sekitar Rp 15 juta. Sama kalau saya lihat motifnya sama, orang itu dihajar dalam mobil baru minta tebusan," jelasnya.

Said menilai, antara peristiwa penculikan pertama dan kedua memiliki kesamaan. "Memang (serasa) perampok ini sudah ngincer kosmetik semua, padahal kan ada toko lain. Orang itu targetnya toko kosmetik," pungkasnya.

Sebelumnya, seorang pemuda berusia 25 tahun bernama Imam Masykur, warga Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh, dilaporkan meninggal dunia. Korban diculik dan dianiaya sejumlah oknum militer.

Akun media sosial X (sebelumnya Twitter) bernama @Aceh mengungkapkan, oknum penculik tersebut terdiri atas 3 orang anggota TNI yaitu 1 dari Paspampres dan 2 orang lagi dari satuan Kopasus.

Berdasar informasi dari akun tersebut, kejadian bermula saat korban dilaporkan menghilang dan diduga diculik pada 12 Agustus di kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Setelah itu, keluarga korban mengaku masih menerima telepon dari korban. Saat itu korban menyebutkan sedang dianiaya pelaku yang menjemputnya secara paksa. Para pelaku juga mengirimkan pada keluarga korban video penyiksaan yang akhirnya saat ini viral di media sosial.

Video pertama memperlihatkan korban dipukul berulang kali di bagian punggung menggunakan benda tumpul. Saat yang bersamaan pelaku mengancam pihak keluarga untuk segera mentransfer uang tebusan Rp 50 juta. Pelaku tersebut juga mengatakan apabila uangnya tidak segera dikirimkan, korban akan dihabisi kemudian dibuang ke sungai.

Di video lain terlihat punggung korban dipenuhi luka lebam dan berdarah. Korban juga diketahui menelepon temannya guna meminta bantuan agar dapat meminjamkan sejumlah uang sesuai permintaan pelaku. Dia mengaku sudah tidak kuat disiksa lagi.

Setelah itu, korban tidak dapat dihubungi dan tidak kunjung pulang ke rumah. Akhirnya pihak keluarga yang diwakili Said Sulaiman melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya pada 14 Agustus. Setelah berhari-hari tidak ada kabar dari korban, pada 24 Agustus pihak keluarga korban mendatangi RSPAD Jakarta Pusat dan diketahui Imam Masykur telah meninggal.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek