Sejarah Stadion Gajayana Malang, Jadi Markas Militer Indonesia saat Lawan Belanda
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.inews.co.id%2Fmedia%2F600%2Ffiles%2Finews_new%2F2023%2F08%2F03%2Fstadion_gajayana.jpg)
MALANG, iNews.id - Stadion Gajayana Kota Malang bakal direnovasi usai diajukan Arema FC sebagai homebase atau kandang di Liga 1 musim 2023-2024. Stadion di Jalan Semeru ini memiliki sejarah panjang di masa kemerdekaan.
Pegiat Sejarah Museum Reenactor Ngalam Eko Irawan menyatakan, beberapa peristiwa penting mulai penyerahan kedudukan dari Belanda ke Jepang saat masa peralihan pada 7 Maret 1942. Penyerahan kekuasaan dari Belanda ke Jepang itu dilakukan di Stadion Gajayana ini.
"Jadi, saat Belanda menyerah dan harus menyerahkan wilayah kekuasaannya termasuk di Malang. Peristiwa ini terjadi di tanggal 7 Maret 1942," kata Eko Irawan, dikonfirmasi pada Kamis (3/8/2023).
Selain peristiwa di masa penjajahan, Stadion Gajayana Malang ini menjadi saksi perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari Agresi Militer I Belanda dan tentara sekutu. Salah satu yang ikonik dan diingatnya, yakni kehadiran orator ulung Bung Tomo yang kerap kali memimpin dan memompa semangat arek-arek Malang berjuang mempertahankan kemerdekaan.
"Pada masa revolusi digunakan Bung Tomo kerap memompa semangat memberikan pidato di Stadion Gajayana ini. Beliau memompa semangat perjuangan para pejuang. Makannya kenapa Bung Tomo itu kan ada rumah di Malang, di Jalan Ijen. Jadi beliau sering jalan dari rumahnya ke Stadion Gajayana untuk memimpin pasukan perjuangan," katanya.
Usaha perlawanan dari arek-arek Malang ini pun akhirnya membuahkan hasil. Perjuangan tak kenal lelah dengan menjadikan Stadion Gajayana sebagai markas militer berbuah pengakuan kedaulatan Belanda dan tentara sekutu.
Editor : Ihya Ulumuddin
Follow Berita iNewsJatim di Google News
"Di Stadion Gajayana ini pula para tentara Belanda dan sekutu yang dikomandoi oleh Komandan KNIL Jawa Timur Jenderal Mayor JA Scheffelaar menyerahkan kekuasaan pada 6 April 1950," tutur pria pengelola Museum Reenactor Ngalam.
Setelah penyerahan dan pengakuan kekuasaan oleh tentara Belanda ke pemerintah Jawa Timur, seluruh pasukan Belanda dan sekutu akhirnya ditarik secara bertahap. Adapun tanggung jawab keamanan semuanya diserahkan kepada Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) yang beranggotakan TNI.
Di Stadion Gajayana ini pula personel TNI terjadi peleburan pasukan Brigade IV Malang sesaat setelah penyerahan kedaulatan wilayah Malang raya kembali ke militer Indonesia.
"Jadi ada andil perjuangan Bung Tomo di Stadion Gajayana ini. Pidato beliau yang begitu heroik bisa menggetarkan para pejuang untuk terus berjuang melawan Belanda yang bakal datang menjajah lagi meski Indonesia telah menyatakan merdeka," katanya.
Diketahui, Stadion Gajayana Malang bakal direnovasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Rencana itu disampaikan oleh Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi. Renovasi stadion dianggarkan menelan biaya Rp200 miliar dari APBN.
Editor : Ihya Ulumuddin
Follow Berita iNewsJatim di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar