Sempat Mandek, Menteri Basuki: Normalisasi Ciliwung Lanjut!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menjelaskan proyek Normalisasi Kali Ciliwung bakal dilanjutkan setelah sempat terkendala karena masalah pembebasan lahan.
Basuki menjelaskan, selama 5 tahun DIPA PUPR tidak ada proyek yang dialokasikan untuk pengendalian banjir di Jakarta, termasuk proyek ini.
"Makanya masih 17 km kan, dari 33 km baru dibuatnya 16 km. Masih 17 km lagi. Sekarang dimulai sama Pak Heru (Pj Gubernur), diupayakan pembebasan lahannya, kami baru alokasikan," kata Basuki di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (31/7/2023).
Basuki menjelaskan, kecepatan penyelesaian proyek ini tergantung dari proses pembebasan lahan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Oleh karena itu, ia belum berani menargetkan pada 2024 proyek Normalisasi Kali Ciliwung ini bakal rampung.
"2024 mudah-mudahan sudah selesai, tergantung percepatan pembebasan lahan," kata Basuki.
Selain itu, menurut Basuki, jika proyek itu diselesaikan, belum tentu persoalan banjir di Jakarta bisa teratasi. Pasalnya, masih harus ada penyelesaian proyek Pompa Sentiong, termasuk penanganan atau normalisasi 12 sungai di DKI Jakarta, juga penyelesaian banjir rob di utara Jakarta.
"Oh ya belum, kita belum kerjain Sentiong. Pompa Sentiong itu 2.500 hektare sendiri dengan 50 meter kubik per detik, belum rob, mesti berapa kilo kita bikin tanggul," jelasnya.
Untuk diketahui, penandatangan kontrak pekerjaan konstruksi dan supervisi Proyek Normalisasi Ciliwung dilakukan pada 2013 lalu sepanjang 33,69 km. Awalnya, target pengerjaan proyek dilakukan selama 3 tahun, namun mandek. Tercatat, hingga tahun 2017, pekerjaan normalisasi yang dilakukan baru sepanjang 16,19 km.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar