Kini Sultan Kesulitan Bernapas akibat Terjerat Kabel Optik, Keluarga Akan Lapor Polda Halaman all - Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Sultan Rif’at Alfatih (20) masih memerlukan perawatan khusus usai insiden terjerat kabel fiber optik di Jakarta Selatan.
Sang ayah, Fatih, menyatakan kondisi Sultan saat ini sudah membaik secara fisik. Namun, mahasiswa Universitas Brawijaya itu tidak bisa menelan air liur.
“Saat ini secara fisik sudah lebih baik, belum bisa nelan. Termasuk nelan air liur juga enggak bisa,” kata Fatih saat dihubungi Kompas.com, Minggu (30/7/2023).
Selain itu, Sultan juga belum bisa bicara dan terpaksa harus bernapas melalui tenggorokannya. Dia juga membutuhkan bantuan untuk bisa makan dan minum.
“Belum bisa bicara, napas dari lubang di tenggorokan. Makan dan minum dari selang di hidung,” lanjut Fatih.
Cuti kuliah, keluarga akan lapor Polda Metro
Kini Sultan terpaksa mengambil cuti kuliah karena ia masih menjalani serangkaian perawatan.
“Posisi masih cuti kuliah. Semester enam kemarin, dan mungkin semester tujuh juga,” ujar Fatih.
Fatih menyebut jajaran civitas akademika Universitas Brawijaya mendukung penyembuhan Sultan. Fatif mengapresiasi kampus yang memberikan kepada Sultan.
“Dapat bantuan dukungan moril dari civitas. Lalu, bantuan hukum dari alumni Fakultas Hukum, dan lain-lain,” ucap dia.
Menurut Fatih, sejauh ini belum ada tanda-tanda iktikad baik dari perusahaan kabel fiber optik yang menyebabkan anaknya kecelakaan. Karena itu Fatih berencana melaporkan PT BT ke Polda Metro Jaya pada Senin (31/7/2023).
Sebagai informasi, peristiwa yang menimpa Sultan terjadi di Jalan Pangeran Antasari pada 5 Januari 2023.
Saat itu, Sultan diketahui sedang menghabiskan waktu libur semesternya dengan kembali ke kediamannya.
"Kronologinya, pada 5 Januari 2023, anak saya pamitan mau main sama teman semasa SMA-nya sekitar pukul 22.00 WIB," kata Fatih.
Dari kediamannya di bilangan Bintaro, Sultan bersama beberapa teman SMA-nya mengemudikan kendaraan roda dua ke arah Jalan TB Simatupang, lalu belok kiri ke Jalan Pangeran Antasari.
Setelah menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, tiba-tiba ada mobil SUV yang berhenti di depan motor korban. Mobil itu berhenti karena ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan.
Sopir SUV yang bergerak perlahan untuk melewati kabel menjuntai diduga salah perhitungan. Sebab, sopir diduga tak menyadari kabel tersebut menyangkut di bagian atap mobil.
"Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter. Kabel justru berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya," ujar Fatih.
"Seketika itu juga anak saya langsung terjatuh akibat jeratan kabel," sambung dia.
Korban yang tak sadarkan diri kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapat pertolongan pertama. Akibat kecelakaan itu, Sultan kesulitan untuk berkomunikasi.
Ia bahkan tidak bisa berbicara selama hampir tujuh bulan ini. Sultan juga tak bisa lagi bernapas melalui hidung dan mulut. Ia harus menggunakan alat bantu pernapasan yang dipasang dari leher.
Sultan juga hanya bisa mengonsumsi cairan. Akibatnya, berat badannya terus menyusut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar