Tak Akan Terapkan Ganjil Genap 24 Jam, Ini Alasan Heru Budi
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F08%2F1693042861-1200x900.webp)
Jakarta, Beritasatu.com - Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, Pemprov DKI Jakarta tidak akan menerapkan usulan ganjil genap 24 jam di Jakarta. Menurutnya, karena hal tersebut masih memerlukan adanya kajian lebih lanjut.
"Saya tidak akan menambah ganjil genap untuk 24 jam. Itu perlu kajian. Kita perlu memikirkan, kalau ganjil genap ditambah, tentunya kegiatan masyarakat di luar yang sekarang akan sulit," ungkap Heru Budi di Daan Mogot, Jakarta Barat, Minggu (27/8/2023).
Heru Budi mengatakan, usulan tersebut memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap mobilitas dan kegiatan masyarakat DKI, sehingga perlu dipertimbangkan dan dikaji lebih mendalam. Juga terkait dampak dan efektivitasnya terhadap penurunan polusi udara.
"Misalnya di malam hari, mau antar anak sakit, melintas atau pas di lokasi ganjil genap, jadi susah. Kita berpikir yang sekarang saja, di luar dari itu, kita usahakan yang sudah ditetapkan. Ide sih bagus, tetapi perlu pertimbangan yang matang," terangnya
Heru Budi mengaku, usulan yang diberikan oleh DPRD DKI itu sangatlah bagus. Hanya saja untuk penerapannya, perlu pertimbangan yang matang.
Sebelumnya, Heru Budi menilai, usulan penerapan ganjil genap 24 jam belum bisa menjadi solusi utama dalam mengatasi polusi udara di Jakarta.
Menurutnya, perlu ada kajian terkait dampak dari kebijakan tersebut. Dikarenakan banyaknya masyarakat yang memiliki mobil lebih dari satu dengan kepemilikan nomor kendaraan ganjil dan genap, sehingga, ia menilai, tentu penerapan itu belum bisa menjadi salah satu solusi utama.
"Kalau ganjil genap 24 jam, itu bisa mengurangi aktivitas warga yang ingin melakukan kegiatan di luar. Tentu kita harus pikirkan dampaknya, kan tidak semuanya punya kendaraan ganjil genap," kata Heru Budi, Sabtu (26/8/2023).
Komentar
Posting Komentar