TNI soal Hasil Penggeledahan Kantor Basarnas: CCTV-Bukti Pencairan Cek Disita - detik - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

TNI soal Hasil Penggeledahan Kantor Basarnas: CCTV-Bukti Pencairan Cek Disita - detik

Share This
Responsive Ads Here

 

TNI soal Hasil Penggeledahan Kantor Basarnas: CCTV-Bukti Pencairan Cek Disita

By Dwi Rahmawati
detikcom
Kepala Pusat Penerangan
Jakarta -

Kapuspen TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono menjelaskan hasil penggeledahan tim penyidik Puspom TNI dan KPK di kantor Basarnas terkait kasus dugaan suap yang menjerat Kepala Basarnas Marsdya Henri Alfiandi. Julius mengatakan penggeledahan itu dimulai dari cek transaksi hingga dokumen pengadaan.

"Kemudian melakukan penggeledahan dan penyitaan barang bukti di Basarnas yang berhubungan pada perkara Letkol ABC. Bukti-buktinya adalah dokumen proses pengadaan barang dan jasa, bukti transaksi pencarian cek dari PT Kinda, dokumen pengadaan ROP untuk KM SAR," kata Handoko dalam konferensi pers di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (10/8/2023).

TNI juga menyita dokumen pengadaan peralatan menyelam untuk keselamatan publik, termasuk dokumen terkait pengadaan pendeteksi korban reruntuhan.

"Pengadaan public safety diving equipment, dokumen administrasi keuangan pekerjaan pengadaan pendeteksian korban reruntuhan, dokumen surat-surat penting lainnya tentang pengadaan barang dan jasa di Basarnas tahun 2023," kata Julius.

TNI juga mengamankan rekaman CCTV terkait Kabasarnas Henri. Setidaknya ada 44 dokumen yang dilimpahkan dari KPK terkait kasus suap ini.

"Kemudian berita acara pengambilan rekaman CCTV di Basarnas terkait dengan perkara Tersangka HA. Selain itu, juga menerima pelimpahan barang bukti berupa dokumen dari penyidik KPK sejumlah 44 dokumen," ujarnya.

Sebelumnya penyidik Puspom TNI dan KPK melakukan penggeledahan di kantor Basarnas pada Jumat (4/8). Bukti dokumen keuangan disita tim penyidik dari lokasi.

"Barang bukti yang dibawa dan disita kedua tim penyidik tersebut berupa bukti transaksi pencairan cek, dokumen administrasi keuangan pekerjaan pengadaan pendeteksian korban reruntuhan," kata Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono kepada wartawan, Jumat (4/8/2023).

"Serta dokumen surat-surat penting lainnya tentang pengadaan barang dan jasa yang ada di Basarnas tahun 2023," tambahnya.

Penggeledahan dilakukan sejak pukul 10.00 WIB. Kegiatan itu berlangsung selama tujuh jam.

Julius mengatakan 22 orang penyidik dari Puspom TNI dikerahkan dalam penggeledahan di Kantor Basarnas hari ini. Sementara tim KPK menurunkan delapan penyidik.

"Selesai penggeledahan, kedua tim penyidik dari Puspom TNI dan KPK membawa dua boks dan satu koper barang bukti yang selanjutnya dibawa ke masing-masing kantor penyidik baik ke Puspom TNI maupun ke KPK setelah dibuatkan berita acara penyitaannya," tutur Julius.

Dia menambahkan, selain bukti dokumen keuangan, penyidik KPK dan Puspom TNI menyita rekaman CCTV di lokasi terkait keterlibatan Kabasarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi dalam skandal korupsi tersebut.

"Selain dokumen tertulis tersebut juga ditemukan dan disita rekaman CCTV di Basarnas terkait perkara Tersangka HA," katanya.


(dwr/yld)

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages