Yevgeny Prigozhin Memalsukan Kematiannya Sendiri?
WASHINGTON - Teori konspirasi beredar seputar kemungkinan kematian pemimpin tentara bayaran Wagner yang terkenal Yevgeny Prigozhin setelah sebuah pesawat jatuh di wilayah Rusia pada Rabu lalu.
Otoritas penerbangan sipil Rusia mengatakan bahwa sebuah jet pribadi yang membawa mantan sekutu Kremlin Prigozhin jatuh di utara Moskow, menewaskan 10 orang di dalam pesawat tersebut. Para penumpang termasuk Dmitry Utkin, mantan perwira Rusia dengan nama panggilan "Wagner", yang diperkirakan ikut mendirikan kelompok tentara bayaran itu tewas.
Kecelakaan itu terjadi dua bulan setelah Prigozhin memimpin pemberontakan bersenjata singkat melawan Kremlin, dengan pasukannya merebut kota selatan Rostov-on-Don sebelum bergerak menuju ibu kota Rusia. Pemberontakan itu dibatalkan dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Daftar penumpang yang dikeluarkan oleh otoritas Rusia menunjukkan tujuh penumpang dan tiga awak berada di dalam pesawat pada saat itu. Badan Transportasi Udara Federal Rusia mengatakan investigasi telah diluncurkan atas insiden tersebut.
Pesawat itu jatuh di dekat desa Kuzhenkino, di wilayah Tver, dan dengan cepat muncul rekaman pesawat yang jatuh ke tanah, bersama dengan foto-foto puing pesawat.
Mayat-mayat yang ditemukan di lokasi jatuhnya pesawat belum teridentifikasi, kata akun blogger militer Rybar yang berpengaruh pada Kamis. Akun tersebut diduga dijalankan oleh mantan pegawai Kementerian Pertahanan Rusia. Media Rusia lainnya mengklaim jenazah Prigozhin telah dipindahkan ke kamar mayat dan sedang diperiksa di Tver.
Namun keadaan sekitar kecelakaan tersebut telah mengilhami gelombang teori tentang siapa, atau apa, yang bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat tersebut, dan apakah pemimpin Wagner yang blak-blakan itu benar-benar termasuk di antara para korban. Kementerian Pertahanan Rusia belum secara resmi mengomentari kecelakaan itu dan telah dihubungi oleh Newsweek.
Tidak ada kejelasan mengenai detail insiden, dan ada kemungkinan bahwa Prigozhin - dan mungkin Utkin - tidak berada dalam penerbangan nahas itu dan selamat, menurut Marina Miron, peneliti pasca doktoral di Departemen Studi Perang di King's College London, Inggris.
"Jika hal ini terjadi, mereka mungkin akan tetap berada dalam bayang-bayang selamanya, dan kita hanya akan mengetahui cerita resminya," katanya seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (25/8/2023).
Komentar
Posting Komentar