AS Beri Ukraina Senjata Uranium, Rusia Menyebutnya Tindakan Kriminal | Republika Online
AS sediakan depleted uranium untuk amunisi tank Abrams.
EPA-EFE/PRESIDENTIAL PRESS SERVICE Menlu AS Antony Blinken (kanan) bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev, Rabu (6/9/2023).
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov menyatakan, suplai senjata uranium yang dilakukan AS untuk Ukraina merupakan tindakan kriminal. Amunisi itu dikirim guna memperkuat serangan balik Ukraina terhadap Rusia.
Sponsored
‘’Ini bukan hanya langkah yang membuat eskalasi bertambah, tetapi juga mencerminkan Washington tak memikirkan konsekuensi penggunaan amunisi semacam itu di zona perang. Ini, faktanya, sebuah tindakan kriminal,’’ kata seperti dikutip TASS, Kamis (7/9/2023).
Ia menambahkan, tak bisa memberikan penilaian lain bahwa AS memang melakukan tindakan kriminal dengan langkahnya itu. Sehari sebelumnya, Departemen Pertahanan AS mengumumkan paket bantuan keamanan baru ke Ukraina senilai 175 juta dolar AS.
Bantuan itu termasuk depleted uranium ammunition untuk tank Abrams. Untuk pertama kalinya AS mengirimkan senjata kontroversial yang biasa disebut depleted uranium munitions ke Ukraina.
Senjata ini bisa membantu Ukraina menghancurkan tank-tank Rusia dan menjadi bagian dari janji bantuan terbaru AS. Pekan depan AS akan mengumumkan apa saja paket bantuan ini yang bertujuan memperkuat serangan balik melawan Rusia.
Penggunaan depleted uranium munitions memicu perdebatan. Pihak yang menentang, International Coalition to Ban Uranium Weapons menyatakan senjata ini membahayakan kesehatan karena debunya dapat terhirup manusia dan bisa menyebabkan kanker serta kelahiran yang cacat.
Depleted uranium yang dibuat untuk amunisi merupakan produk sampingan dari pengayaan uranium. Kepadatannya yang ekstrem membuatnya dapat melakukan penetrasi dan bisa memicu diri sendiri meledak di gumpalan debu dan bahan metal yang panas.
AS menggunakan depleted uranium munitions secara masif ...
sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terkait
Putin: Pasukan Rusia Siap Gunakan Senjata dengan Amunisi Uranium Terdeplesi
eropa - 14 June 2023, 14:50
Badan Atom PBB Sebut Iran Terus Memperkaya Uraniumnya
timur-tengah - 11 October 2020, 08:00
Risma Minta Warga Waspada Atas Tindakan Kriminal
jawa-timur - 04 May 2020, 08:13
Kekerasan di Institusi Pendidikan, Presiden: Itu Kriminal
eduaction - 27 January 2017, 15:31
Komentar
Posting Komentar