Benarkah Deodoran Bisa Picu Kanker? Begini Penjelasan Pakar Kesehatan
Jakarta, Beritasatu.com - Belakangan ini, beredar sebuah video yang menggemparkan publik. Video tersebut menunjukkan seorang pria yang diduga terkena infiltrasi zat asing, dan dokter menduga bahwa penggunaan deodoran adalah penyebabnya.
Namun, apakah benar deodoran dapat menyebabkan kanker? Mari telusuri penjelasan dari seorang ahli, dr Nadia Alaydrus, yang berbagi informasi melalui akun TikToknya @nadialaydrus Sabtu, (16/9/2023).
Dalam TikToknya dr Nadia menuliskan pertanyaan yang sering kali menghantui banyak orang, apa iya deodoran itu bisa menyebabkan kanker?
Dalam penjelasannya, dr Nadia mengungkapkan bahwa keringat pada dasarnya tidak memiliki bau yang tidak sedap. Bau tak sedap muncul ketika keringat bercampur dengan bakteri di kulit.
Oleh karena itu, banyak orang memilih menggunakan deodoran sebagai cara untuk mencegah bau tak sedap ini. Beberapa jenis deodoran bahkan memiliki fungsi ganda sebagai antiperspirant, yang bertujuan untuk mengurangi jumlah keringat.
Deodoran sendiri bekerja dengan menetralkan bakteri penyebab bau. Namun, perlu diingat bahwa aluminium yang terdapat dalam antiperspirant dapat menyebabkan sementara sumbatan pada saluran kelenjar keringat.
“Jadi bukan di kelenjar getah bening ya, Salah satu tugas dari kelenjar getah bening itu kan memfilter racun di dalam tubuh tapi bukan melalui keringat melainkan melalui hati atau ginjal kemudian dikeluarkan dalam bentuk urin,” ucap dr Nadia.
Untuk memberikan dasar yang lebih kuat, dr Nadia merujuk pada jurnal dari American National Cancer Institute, Cancer Research UK, dan The American Cancer Society. Menurutnya, hingga saat ini, belum ada bukti yang meyakinkan yang menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan deodoran atau antiperspirant dengan risiko kanker atau penyakit Alzheimer.
Komentar
Posting Komentar