BMKG Catat 1.492 Hotspot Karhutla di Sumatera, Pekanbaru Mulai Diselimuti Asap
Pekanbaru, Beritasatu.com - Badan Meteorologi, Klimatologo dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 1.492 titik panas (hotspot) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera. Keseluruhan hotspot itu terdeteksi di 8 provinsi dan terbanyak terbanyak berada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang berjumlah 1.117 titik.
"Di Provinsi Jambi 58 hotspot, Bengkulu 2, Lampung 150, Sumatera Barat 13, Sumatera Utara 8, Bangka Belitung 30 titik, dan Riau 114 titik," kata Forecaster on Duty BMKG SSK II Pekanbaru, Mohammad Ibnu A, Sabtu (30/9/2023).
Khusus 114 titik hotspot yang berada di Riau berada di 9 kabupaten, yakni Kabupaten Kampar 1 titik, Kuantan Singingi 7, Pelalawan 5, Rokan Hilir 3, Rokan hulu 17, Indragiri Hilir 37 dan Indragiri Hulu 44.
Sementara jarak pandang di Kota Pekanbaru dan beberapa wilayah lainnya mencapai 3-5 kilometer dengan status udara kabur. "Kota Pekanbaru, Indragiri Hulu, Kota Dumai, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Kampar jarak pandang 3-5 kilometer udara kabur," jelasnya.
Cuaca di Kota Pekanbaru dan sekitarnya cenderung cerah hingga berawan. "Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kampar, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan dan Kota Pekanbaru," kata dia.
Soal kondisi cuaca yang kabur, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Ramlan menjelaskan, bahwa hal itu dipicu pergerakan asap karhutla dari provinsi tetangga.
"Beberapa hari ini Riau memang terjadi kabut asap akibat kebakaran yang terjadi di beberapa wilayah di Pelalawan dan Kabupaten Indragiri Hulu. Di samping itu banyak juga kabut asap yang terjadi di sekitar Jambi dan Palembang sehingga menambah akumulasi kabut asap di Riau, karena arah angin dari tenggara," kata Ramlan.
Sementara, jarak pandang (visibilitas) masih diatas Kilometer, sehingga masih aman untuk take off dan pendaratan pesawat terbang. "Bila jarak pandang kurang dari 1 Km tidak aman untuk landing, kondisi ini lebih sering terjadi pagi hari antara pukul 6-7 WIB," paparnya.
Sementara untuk kualitas udara di Kota Pekanbaru sesuai data Indek Standar Pencemaran Udara (ISPU) BMKG cenderung tidak sehat dengan nilai 94.20 µgram m3.
Komentar
Posting Komentar