China Gerah, 4 Kapal Filipina Masuki Kawasan yang Disengketakan di LCS
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.inews.co.id%2Fmedia%2F600%2Ffiles%2Finews_new%2F2019%2F10%2F17%2Flaut_china_selatan.jpg)
KIEV, iNews.id – Beijing menuding empat kapal Filipina melanggar perairan teritorial China di dekat Kepulauan Nansha (Spratly) di Laut China Selatan (LCS), Jumat (8/9/2023). Hal itu diungkapkan oleh Korps Penjaga Pantai China (CCG).
“Pada tanggal 8 September, dua kapal pengisian ulang dan dua kapal penjaga pantai dari Filipina memasuki perairan Ren’ai Reef di Kepulauan Nansha, Tiongkok, tanpa izin dari Pemerintah China,” kata CCG dalam sebuah pernyataan, hari ini.
Korps tersebut telah mengeluarkan peringatan kepada Filipina sesuai dengan hukum dan memantau pergerakan kapal-kapal itu sepanjang perjalanan.
Pada 28 Agustus lalu, Kementerian Sumber Daya Alam China merilis “peta standar” negara itu untuk edisi 2023. Peta itu menunjukkan klaim Tiongkok atas sebagian besar LCS—yang kepemilikan teritorialnya telah lama menjadi sengketa antara China, Vietnam, Brunei, Malaysia. dan Filipina.
Terumbu karang, yang dikenal sebagai “Ren'ai Jiao” di Tiongkok dan “Ayungin Shoal” di Filipina, menjadi bagian dari Kepulauan Spratly yang disengketakan kedua negara. Sementara Kepulauan Spartly adalah sebuah kepulauan besar yang diklaim oleh Tiongkok dan beberapa negara Asia lainnya.
Filipina mendaratkan kapal angkut angkatan laut, BRP Sierra Madre, di terumbu karang tersebut pada 1999 untuk menampung kontingen marinir.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar