Dampak Karhutla, Kabut Asap Ganggu Aktivitas Warga Berau
Berau, Beritasatu.com - Kabut asap yang melanda empat kecamatan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur dalam sepekan terakhir semakin pekat dan mengganggu aktivitas masyarakat.
Selain mengakibatkan jarak pandang yang menurun, kabut asap juga mulai mengganggu pernapasan masyarakat.
Kabut asap ini disebabkan akibat tingginya kasus kebakaran dan hutan (karhutla) yang melanda Kabupaten Berau selama satu bulan terakhir.
Salah satu warga Berau, Aidil mengatakan kabut asap mulai dirasakan masyarakat sejak tiga hari terakhir, yang makin hari terasa semakin pekat.
Warga pun menduga kabut asap yang menyelimuti Kabupaten Berau ini bukan kabut asap kiriman, melainkan kabut asap yang berasal dari tingginya intensitas kebakaran hutan dan lahan di wilayah Berau.
"Tiga hari belakangan ini kabut asap makin tebal. Kebakarannya mungkin ada titik-titik api orang buka lahan," kata Aidil kepada Beritasatu.com di Berau, Jumat (8/9/2023).
Menurut Aidil, kondisi kabut asap yang menyelimuti Kabupaten Berau telah semakin parah, yang mengakibatkan jarak pandang menurun. Kabut asap yang terjadi hari ini merupakan puncak jika dibandingkan dengan hari sebelumnya.
"Jarak pandang semakin turun, ini puncaknya sih dari tiga hari yang lalu," imbuhnya.
Meski kabut asap semakin pekat, warga tetap beraktivitas normal, mulai dari para pedagang kaki lima, hingga pembelajaran di sekolah tetap berlangsung seperti biasa.
Berdasarkan data dari stasiun BMKG Balikpapan, tercatat jumlah hotspot di Kabupaten Berau mencapai 128 titik panas, sehingga menjadikannya sebagai wilayah dengan titik panas terbanyak di Kalimantan Timur.
Komentar
Posting Komentar