Demi Tuntutan Perang Modern, Produsen Pesawat Antonov dari Ukraina Beralih Produksi Drone - .sindonews

 

Demi Tuntutan Perang Modern, Produsen Pesawat Antonov dari Ukraina Beralih Produksi Drone

international.sindonews.com
September 12, 2023

KYIV - Produsen pesawat Antonov dari Ukraina sedang memperluas pembuatan drone. Hal itu seiring mereka mendiversifikasi bisnis inti pesawat kargo sebagai respons terhadap invasi Rusia dan tuntutan perang modern.

Drone yang dibuat dan diadaptasi di Ukraina memainkan peran utama dalam perang tersebut dan tindakan Antonov yang sebelumnya tidak dilaporkan ini konsisten dengan tujuan Ukraina untuk menjadi pusat drone global, didorong oleh investasi di sektor yang telah tumbuh secara dramatis sejak awal tahun 2022.

"Pusat drone baru Antonov dibuka dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan manufaktur sistem tak berawak dan memberikan dukungan kepada produsen sistem tak berawak swasta dalam hal keahlian dan layanan,” demikian presentasi yang disampaikan oleh Ukroboronprom, asosiasi industri sektor pertahanan Ukraina, dilansir Reuters.

Hal ini disampaikan kepada para pejabat di Washington, D.C., pada bulan Juni.

Antonov tidak menanggapi permintaan komentar mengenai pusat dan rencana perluasan di sektor drone. Juru bicara Ukroboronprom menolak berkomentar, dengan alasan masalah keamanan.

Pembuatan drone kini dapat mendukung perusahaan-perusahaan kedirgantaraan Soviet seperti Antonov yang telah kehilangan pelanggan besar di Rusia dan mengalami kerusakan parah akibat serangan Rusia.

Di bawah Ukroboronprom, Antonov pernah merancang dan membuat drone, termasuk model Horlytsia, namun pesawat kargo telah lama menjadi fokus utamanya. Sebagai pukulan simbolis, An-225 Mriya, yang pada saat itu merupakan pesawat kargo terbesar di dunia dan paling dikenal sebagai Antonov, dihancurkan pada awal perang.

"Meskipun produksi pesawat kargo akan terus berlanjut, pusat drone baru ini dapat melayani kebutuhan perang Ukraina dengan lebih baik dan memberikan lebih banyak pekerjaan kepada para insinyur Antonov," kata seseorang yang mengetahui rencana Antonov kepada Reuters.

Baca Juga

Komentar