Diduga Aniaya Pekerja Lokal, TKA Asal Tiongkok Nyaris Jadi Sasaran Amuk Massa
Tarakan, Beritasatu.com - Seorang tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok nyaris menjadi sasaran amuk massa karena diduga menganiaya seorang pekerja lokal. TKA itu kemudian diamankan Satreskrim Polres Tarakan, Kalimantan Utara atas dugaan penganiayaan pekerja lokal tersebut.
Kasus ini bermula saat korban penganiayaan bernama Nurul Iman (31) bersama pihak keluarga dan didampingi puluhan orang lainnya mendatangi Mapolres Tarakan untuk melaporkan tindak pidana penganiayaan yang baru saja dialaminya, Selasa (5/9/2023) malam.
Korban melaporkan kasus kekerasan yang dialami dengan terlapor seorang TKA asal Tiongkok.
Merespons laporan korban, pihak kepolisian langsung menjemput terduga pelaku dan membawanya ke Mapolres Tarakan guna dilakukan mediasi.
Situasi di Mapolres Tarakan sempat memanas saat terduga pelaku yang dikawal ketat personel kepolisian hendak turun dari mobil patroli polisi.
Sejumlah warga dari kubu keluarga korban sempat berusaha menyerang TKA asal Tiongkok itu.
Beruntung, situasi itu berhasil diredam sehingga proses mediasi pun bisa berlangsung.
Korban penganiayaan, Nurul Iman menerangkan kronologi dugaan kekerasan yang dialaminya. Nurul Iman dan TKA terduga pelaku diketahui bekerja di perusahaan yang sama.
"Awalnya saya disuruh angkat sambungan stop holding besi ada 20 karung kami angkat ada lima orang dari ujung ke ujung dari gudang," kata Nurul Iman.
Korban menolak permintaan terduga pelaku untuk naik ke bagian atas karena takut dengan ketinggian. Lantaran itu, korban dianiaya oleh TKA asal Tiongkok tersebut.
"Nah pemicunya (ditendang) itu karena kami disuruh naik ke atas sedangkan kami kan takut ketinggian, mana bisa kami itu kan bukan bidang kami," lanjutnya.
Seusai penganiayaan itu, Nurul Iman bersama sejumlah rekannya disuruh untuk beristirahat oleh terduga pelaku.
"Saya dan adik saya kena. Adik saya didorong sampai bersandar dan saya ditendang, luka lebam di paha satu kali tendangan," jelasnya.
Menurutnya, penganiayaan oleh TKA asal Tiongkok ini sudah sering terjadi. Tak hanya dirinya, Nurul Iman menyebut terdapat sejumlah pekerja lokal lainnya yang menjadi korban penganiayaan.
"Kejadian ini sudah tiga kali terjadi. Pertama 20 hari yang lalu, terus tanggal 3 dan terbaru saat ini. Pokoknya nyuruh apa-apa selalu pakai kaki," ucapnya.
Hingga saat ini, masih belum ada keterangan resmi dari pihak perusahaan dan juga kepolisian terkait konflik yang dialami oleh korban dan pekerja lokal lainnya.
Komentar
Posting Komentar