Elon Musk Dituduh Ganggu Operasi Drone Ukraina Saat Serang Rusia
Sabtu, 09 Sep 2023 13:53 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengecam Elon Musk karena secara tidak langsung mengizinkan pasukan Rusia menyerang kota-kota Ukraina setelah terungkap bahwa komunikasi satelit Starlink miliknya mengganggu operasi drone.
Rincian insiden tersebut dituangkan dalam biografi Musk oleh Walter Isaacson, yang akan dirilis pada hari Selasa (12/9). Buku tersebut menggambarkan bagaimana jaringan tersebut mematikan komunikasi di dekat pantai Semenanjung Krimea, yang diduduki Rusia ketika drone Ukraina mendekati kapal perang Rusia, sehingga mengakibatkan "kehilangan konektivitas".
Menurut buku biografi itu, Elon Musk diduga memerintahkan para insinyur Starlink untuk mematikan komunikasi, karena dia khawatir Presiden Rusia Vladimir Putin akan membalas serangan Ukraina di Krimea dengan senjata nuklir.
"Saya pikir jika serangan Ukraina berhasil menenggelamkan armada Rusia, hal itu akan menjadi seperti Pearl Harbor mini dan menyebabkan eskalasi besar-besaran," kata Musk. "Kami tidak ingin menjadi bagian dari hal itu," lanjutnya, seperti dilansir Al Jazeera, Sabtu (9/9).
Lewat platform media sosial X (dulu Twitter), yang merupakan milik Elon Musk, Podolyak melancarkan serangan pedas terhadap miliarder teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu.
Dalam postingannya, Podolyak mengatakan, dengan tidak mengizinkan drone Ukraina menyerang kapal perang Rusia, Musk berarti mengizinkan armada ini menembakkan rudal Kalibr ke kota-kota Ukraina. Tindakan yang menurut dia mengakibatkan kematian warga sipil dan anak-anak.
Menanggapi kutipan dalam buku tersebut, Elon Musk pada Jumat (8/9) mengatakan, dia menolak permintaan tersebut dengan mengatakan dia takut terlibat dalam tindakan perang besar.
Dalam postingan di X, Musk mengatakan dia tidak punya pilihan selain menolak permintaan darurat dari Ukraina "untuk mengaktifkan Starlink hingga Sevastopol".
"Tujuannya jelas adalah untuk menenggelamkan sebagian besar armada Rusia yang sedang berlabuh," tulis Musk.
"Jika saya menyetujui permintaan mereka, maka SpaceX akan secara eksplisit terlibat dalam tindakan besar perang dan eskalasi konflik," sambungnya.
(wiw)
Komentar
Posting Komentar