Gerbang Tol Bekasi Menuju Cikarang Macet, Ini Penyebabnya | Garuda News 24
Pengguna jalan diminta mewaspadai kemacetan yang terjadi sejak pintu keluar Gerbang Tol (GT) Bekasi Barat menuju arah Cikarang pada ruas Tol Jakarta-Cikampek akibat pekerjaan perbaikan jalan./ilustras
REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI—Pengguna jalan diminta mewaspadai kemacetan yang terjadi sejak pintu keluar Gerbang Tol (GT) Bekasi Barat menuju arah Cikarang pada ruas Tol Jakarta-Cikampek akibat pekerjaan perbaikan jalan.
“Hitung-hitung melihat pemandangan Stasiun LRT Bekasi Barat sampai Jatimulya sambil berharap perpanjangan rute sampai Cikarang,” kata pengguna jalan asal Cikarang, Clara Faradhika (28 tahun), Sabtu (2/9/2023) petang.
Dia bersama keluarga yang hendak pulang menuju Cikarang Selatan melalui GT Bekasi Barat mengaku kendaraannya langsung tersendat saat memasuki jalan tol ini hingga dapat terurai kembali pada titik Kilometer 16 arah Cikampek. “Macet panjang sekali, tidak tahunya ada perbaikan jalan di sekitar Km 15 tadi kalau tidak salah,” katanya pula.
Senior Manager Representative Office 1 PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) Amri Sanusi mengatakan ketersendatan kendaraan dimaksud diakibatkan pekerjaan perbaikan jalan di Km 15+030 sampai Km 15+200 sepanjang 170 meter pada lajur 1 arah Cikampek.
“Pekerjaan ini dimulai tadi pagi dan dijadwalkan selesai pada Selasa (5/9) pukul 08.00 WIB. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat adanya pekerjaan dimaksud,” katanya lagi.
Pihaknya di waktu bersamaan juga melakukan pekerjaan serupa di titik Simpang Susun Gerbang Tol Karawang Barat 1 pada lajur 2 sepanjang 155 meter serta Simpang Susun Cibatu sepanjang 120 meter pada lajur bahu luar.
“Tidak ada penutupan jalan akibat pekerjaan dimaksud. Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta maupun arah Cikampek masih beroperasi secara normal,” katanya.
PT Jasamarga Transjawa Tol mengimbau pengguna jalan mengantisipasi perjalanan dengan memastikan kendaraan dalam keadaan prima, saldo uang elektronik cukup, serta mengisi bahan bakar sebelum memulai perjalanan.
Pihaknya juga telah menyiapkan mitigasi risiko, di antaranya pengalihan arus lalu lintas yang terdampak sebelum area kerja, mempersempit area kerja, serta persiapan lawan arah apabila kondisi lalu lintas kendaraan padat.
“Kami juga telah melakukan sosialisasi rencana pekerjaan dengan memasang media luar ruang berupa spanduk imbauan pekerjaan dan Variable Message Sign di kedua arah ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek guna memastikan informasi ini diterima dengan baik oleh pengguna jalan,” katanya pula.
Pengguna jalan juga dapat mengakses seputar informasi lalu lintas jalan tol Jasa Marga Group melalui One Call Center 24 jam di nomor 14080 dan aplikasi Travoy 4.1 untuk pengguna iOS dan Android.
sumber : Antara
REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN — Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah XI Kalimantan Dr Muhammad Akbar mengatakan sekitar 90 persen perguruan tinggi swasta di wilayah kerjanya telah membentuk satgas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (PPKS).
“Sampai akhir tahun lalu, capaian SK tim yang dibentuk PTS wilayah XI mencapai sekitar 90 persen. Semoga tahun ini bisa terealisasi semua,” kata Akbar saat dikonfirmasi dari Palangka Raya, Rabu (6/9/2023).
Pembentukan satgas tersebut sesuai dengan Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan pendidikan tinggi.
Dia mengatakan PTS di wilayah kerja LLDIKTI XI yang belum membentuk satgas tersebut, diminta untuk segera membentuk sebagai salah satu bentuk dan bukti keseriusan penerapan Permen PPKS.
“Tujuannya agar tiga dosa besar di ranah pendidikan tersebut dapat dicegah sedini mungkin. Upaya pencegahan ini lebih utama daripada upaya penanganan,” katanya.
Akbar menambahkan saat ini pihaknya juga menjalankan program pengawasan, pengendalian dan pembinaan (wasdalbin) terhadap 160 lebih PTS di wilayah regional Kalimantan.
Selain untuk memastikan PTS membentuk Satgas PPKS, program wasdalbin ini juga untuk memperkuat perguruan tinggi dalam mencegah dan mengantisipasi perbuatan lima dosa dalam dunia pendidikan.
Dosa pertama yang tidak boleh terjadi di pendidikan tinggi adalah radikalisme dan kekerasan kemudian tindak kekerasan seksual. Ketiga, praktik perundungan, baik saat penerimaan mahasiswa baru, saat perkuliahan maupun oleh dosen kepada mahasiswa.
Dosa keempat adalah penyalahgunaan dan peredaran narkotika dan obat terlarang serta dosa terakhir adalah praktik korupsi.
“Kami juga ingin mengubah sistem yakni mengintegrasikan program PPKS dan pencegahan lima dosa di pendidikan tinggi di PTS wilayah XI Kalimantan dengan aplikasi yang diluncurkan pusat penguatan karakter (Puspeka), Kemendibudristek,” katanya.
LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan juga akan mendatangkan tim dari Puspeka, Kemendikbudristek untuk memberikan penguatan peran perguruan tinggi dalam pembentukan Satgas PPKS dan antisipasi lima dosa di pendidikan tinggi.
Sementara itu, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyatakan perguruan tinggi negeri (PTN) maupun PTS lebih siap dalam mengatasi tindak kekerasan seksual seiring dengan diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.
Sejak adanya peraturan tentang PPKS di lingkungan perguruan tinggi itu membuat kampus mampu melakukan banyak upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual secara lebih intensif dan komprehensif.
Hal itu karena kampus-kampus sudah membentuk Satgas PPKS, yakni PTN sebanyak 1.321 orang dan PTS sebanyak 1.273 orang per 1 September 2023.
Pusat Penguatan Karakter Kemendikbudristek juga telah melakukan survei terhadap 106 PTN dan 36 PTS pada Mei sampai dengan Juni 2023 dengan hasil mayoritas perguruan tinggi sudah melakukan banyak inovasi dalam upaya PPKS di kampus.
sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar