Pertamina Beberkan Strategi Bisnis EBT dalam AIPF 2023, Genjot Panas Bumi hingga olah Bekas Migor - Viva - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Pertamina Beberkan Strategi Bisnis EBT dalam AIPF 2023, Genjot Panas Bumi hingga olah Bekas Migor - Viva

Share This
Responsive Ads Here

 

Pertamina Beberkan Strategi Bisnis EBT dalam AIPF 2023, Genjot Panas Bumi hingga olah Bekas Migor

By Raden Jihad Akbar
viva.co.id
September 6, 2023

Jakarta – Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero), Emma Sri Martini mengungkapkan, pendapatan Pertamina mayoritas berasal dari penjualan energi fosil alias Bahan Bakar Minyak (BBM). Energi fosil dalam hal ini menyumbang 95 persen dari total pendapatan.

Baca Juga :

"Proposisi pendapatan kami sebagian besar disumbangkan oleh bahan bakar fosil lebih dari 95 persen," kata Emma dalam ASEAN

Namun untuk ke depan, Emma memastikan bahwa pendapatan Pertamina akan didorong oleh Energi Baru dan Terbarukan (EBT). 

Baca Juga :

“Kami mencoba untuk menempatkan lebih banyak alokasi dalam bentuk capex (capital expenditur) untuk lebih meningkatkan investasi di bidang energi terbarukan,” ujarnya.

Komisaris dan Direksi Pertamina melakukan pengecekan lapangan di Kilang Plaju Photo : Pertamina
Baca Juga :

Dia menuturkan, untuk saat ini kapastias pembangkit listrik tenaga panas bumi milik Pertamina kapasitasnya baru sebesar 700 megawatt, dari kapasitas target maksimum 1,8 gigawatt. Untuk mencapai kapasitas tersebut Pertamina memerlukan waktu selama 5 tahun.

Adapun PT Pertamina terus mengembangkan inovasi teknologi untuk dekarbonisasi operasional dalam rangka mendukung transisi energi di Indonesia. 

Senior Vice President Research Technology & Innovation Pertamina, Oki Muraza menjelaskan saat ini, dekarbonisasi operasional Pertamina difokuskan pada pengembangan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS/CCS) dan Biofuel.

"Pertamina mempunyai inisiatif untuk menerapkan CCS atau CCUS melalui teknologi injeksi CO2  pertama kali di Lapangan Jatibarang, Jawa Barat. Teknologi ini mampu meningkatkan produksi minyak dan gas bumi melalui CO2-EOR, sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan," ujar Oki.

Selain teknologi penangkapan dan pemanfaatan karbon, lanjut Oki, untuk mendukung transisi energi, Pertamina juga berkomitmen mengembangkan Bio Refinery atau Green Refinery untuk menghasilkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

https%3A%2F%2Fthumbs.viva.co.id%2Fmedia%2Ffrontend%2Fthumbs3%2F2023%2F04%2F02%2F64292f43d49ef-kilang-pertamina-di-dumai-pt-kpi-ru-ii-yang-mengalami-kebakaran-sabtu-1-4-2023_663_372
Kilang Pertamina di Dumai PT KPI RU II yang mengalami Kebakaran Sabtu 1/4/2023 Photo : ANTARA/HO-PT KPI RU II Dumai

"Kilang-kilang hijau itu mengolah bahan baku terbarukan seperti minyak sawit (RBDPO) hingga bekas minyak goreng atau migor (UCO)," tambahnya.

Saat ini, lanjut Oki, Bio Refinery Pertamina yang telah beroperasi antara lain Bio Refinery Cilacap dan Bio Refinery Dumai yang memproduksi HVO (Hydrotreated Vegetable Oil), Green Gasoline dan Bio Refinery Plaju dan Bio Refinery Cilacap, Green Diesel di Bio Refinery Dumai, serta Green AvturJ2 di Bio Refinery Cilacap.

Senior Vice President Research Technology & Innovation Pertamina, Oki Muraza menjelaskan saat ini, dekarbonisasi operasional Pertamina difokuskan pada pengembangan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS/CCS) dan Biofuel.

Baca Juga :

"Pertamina mempunyai inisiatif untuk menerapkan CCS atau CCUS melalui teknologi injeksi CO2  pertama kali di Lapangan Jatibarang, Jawa Barat. Teknologi ini mampu meningkatkan produksi minyak dan gas bumi melalui CO2-EOR, sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan," ujar Oki.

Selain teknologi penangkapan dan pemanfaatan karbon, lanjut Oki, untuk mendukung transisi energi, Pertamina juga berkomitmen mengembangkan Bio Refinery atau Green Refinery untuk menghasilkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga :

"Kilang-kilang hijau itu mengolah bahan baku terbarukan seperti minyak sawit (RBDPO) hingga bekas minyak goreng atau migor (UCO)," tambahnya.

Baca Juga :

Saat ini, lanjut Oki, Bio Refinery Pertamina yang telah beroperasi antara lain Bio Refinery Cilacap dan Bio Refinery Dumai yang memproduksi HVO (Hydrotreated Vegetable Oil), Green Gasoline dan Bio Refinery Plaju dan Bio Refinery Cilacap, Green Diesel di Bio Refinery Dumai, serta Green AvturJ2 di Bio Refinery Cilacap.

Highlight-light.1df972d1
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages