Heru Budi Minta Usut Dugaan Bullying Siswi Jatuh dari Gedung Sekolah By CNN Indonesia

 

Heru Budi Minta Usut Dugaan Bullying Siswi Jatuh dari Gedung Sekolah

By CNN Indonesia
cnnindonesia.com
September 28, 2023
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memerintahkan DIsdik DKI mengusut dugaan bullying kasus siswi SD jatuh dari gedung sekolah. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku telah memerintahkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengusut adanya dugaan perundungan atau bully atas kasus siswa kelas 6 SD di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, jatuh dari lantai 4 gedung sekolah.

"Saya kemarin minta Kepala Dinas Pendidikan sama Bu Asisten untuk cek. Pertama cek komunikasi keluarganya, kedua cek kepala sekolahnya," ujar Heru Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (27/9). 

Ia mengatakan akan meneliti terkait perbedaan pernyataan antara Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan polisi dengan meminta keterangan dari Asisten Kesejahteraan Rakyat yang sempat menyambangi kediaman korban. Ia juga membantah ada upaya menutupi penyebab jatuhnya korban.

"Gak ada ah (menutup-nutupi)," kata Heru .

Heru pun menyampaikan duka cita atas meninggalnya siswa tersebut.

"Saya ucapkan berduka cita, tentunya nanti perlu ada pelajaran," tuturnya.

Sebelumnya, seorang siswi kelas 6 SD di daerah Pesanggrahan, Jakarta Selatan meninggal dunia usai terjatuh dari lantai 4 gedung sekolah pada Selasa (26/9).

Berdasarkan olah TKP, polisi menemukan tempat duduk yang diduga digunakan korban untuk melompat. Namun, temuan ini masih didalami lebih lanjut.

"Jadi kami mendapatkan di TKP ada barang bukti berupa tempat duduk yang mana digunakan yang bersangkutan memanjat dan melompat," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro kepada wartawan, Rabu (27/9).

"Kami juga mendapatkan CCTV yang ada kaitannya dengan kejadian tersebut," sambungnya.

Di sisi lain, itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo mengatakan korban terjatuh setelah berkegiatan di luar kelas, bukan karena perundungan atau bully.

"Oh tidak (di-bully). Kalau itu tidak. Orang anaknya habis kegiatan biasa di lapangan kemudian masuk ke kelas gitu," kata Purwo saat dihubungi.

(lna/isn)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya