Indonesia Campakkan Pernyataan Bersama Pentagon tentang China dan Rusia - Sindonews

 

Indonesia Campakkan Pernyataan Bersama Pentagon tentang China dan Rusia

Jum'at, 01 September 2023 - 20:46 WIB
Indonesia Campakkan Pernyataan Bersama Pentagon tentang China dan Rusia
Menteri Pertahanan AS Lloyd J Austin disambut di Jakarta oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, 21 November 2022. Foto/DoD/Chad J. McNeeley
A A A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia Prabowo Subianto membantah mengeluarkan pernyataan bersama dengan Menhan Amerika Serikat (AS)Lloyd Austin selama kunjungan ke Washington pekan lalu.

Bantahan itu muncul setelah Pentagon menerbitkan siaran pers “bersama” yang dikaitkan dengan Indonesia yang mengkritik Rusia dan China.

Berbicara kepada wartawan pada hari Kamis (31/8/2023), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan pernyataan AS tidak mencerminkan posisi Indonesia.



Dia menyatakan Indonesia mengupayakan hubungan persahabatan dengan Rusia dan China.

“Tidak ada pernyataan bersama dan tidak ada konferensi pers. Yang penting saya garis bawahi adalah hubungan kita dengan China sangat baik. Kami saling menghormati, kami sudah memiliki saling pengertian. Saya menyampaikan hal itu di AS,” tegas dia, dilansir RT.com.

Dia menambahkan, “Kami berteman dekat dengan China, kami menghormati Amerika, dan kami menjalin persahabatan dengan Rusia.”

Prabowo kemudian mengumumkan rencana mengunjungi Beijing dan Moskow dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga
Drone Ukraina Gempur Kota Nuklir Rusia, Kremlin Lancarkan Pembalasan


Dia menyuarakan harapan Indonesia dapat berfungsi sebagai “jembatan” antara negara-negara yang bersaing.

Surat resmi Pentagon, yang diterbitkan pada tanggal 24 Agustus 2023 berjudul ‘Pernyataan Pers Bersama Kementerian Pertahanan Amerika Serikat dan Kementerian Pertahanan Indonesia’, memiliki nada yang berbeda.

Laporan tersebut menyatakan, “Amerika Serikat dan Indonesia memiliki pandangan yang sama bahwa klaim maritim Republik Rakyat China (RRC) yang luas di Laut China Selatan tidak sejalan dengan hukum internasional.”

Mereka juga “bersama” mengutuk tindakan Rusia di Ukraina, dan menuntut “penarikan penuh dan tanpa syarat” pasukan Rusia.

Meskipun Kementerian Pertahanan Indonesia mencatat pertemuan Prabowo dengan Kepala Pentagon Lloyd Austin, Kementerian Pertahanan RI tidak menyebutkan pernyataan bersama apa pun dengan Washington, dan tidak memberikan komentar mengenai Rusia atau China.

China dengan cepat menanggapi pernyataan AS tersebut. Kedutaan Besar China di Jakarta mengklaim pernyataan tersebut belum disetujui pejabat Indonesia sebelumnya.

“Kami diberitahu oleh pihak Indonesia bahwa apa yang digambarkan oleh pihak AS tidak benar. Faktanya, tidak ada konten seperti itu yang ditemukan dalam siaran pers pihak Indonesia pada pertemuan yang sama,” papar Kedutaan Besar China tersebut kepada wartawan akhir pekan lalu, mengecam upaya AS “menaburkan perselisihan dan menimbulkan masalah.”

Selama kunjungan Prabowo ke AS, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama militer, termasuk latihan perang bersama dan tambahan penjualan senjata AS.

Pentagon lebih lanjut mengatakan Washington akan membantu upaya modernisasi militer di Indonesia, antara lain dengan mengusulkan “peningkatan pesawat tempur, pesawat tempur multi-peran baru, dan tambahan pesawat angkut sayap tetap dan putar.”

Menyoroti meningkatnya hubungan militer, para pejabat Indonesia mengumumkan kesepakatan untuk membeli 24 helikopter angkut Sikorsky S-70M Black Hawk dari raksasa senjata AS Lockheed Martin pekan lalu, segera setelah menandatangani kontrak besar dengan Boeing untuk dua lusin jet tempur F-15.

Indonesia berupaya memperbarui armada udaranya, yang saat ini mengoperasikan sistem dari beberapa negara berbeda, termasuk jet tempur buatan Amerika Serikat dan Rusia.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya