Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Jokowi Pilihan

    Jokowi: Jangan Ganti Pemimpin Ganti Visi, Kapan S2 dan S3-nya? By BeritaSatu

    2 min read

     

    Jokowi: Jangan Ganti Pemimpin Ganti Visi, Kapan S2 dan S3-nya?

    By BeritaSatu.com
    beritasatu.com
    September 20, 2023
    Presiden Joko Widodo
    Presiden Joko Widodo

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, jangan ganti pemimpin ganti visi. Bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang konsisten, berani mengambil risiko, dan berani kepada siapa pun.

    “Jangan sampai ganti pemimpin, ganti visi, ganti orientasi. Sudah SD, SMP, SMA, ganti pemimpin ganti visi lagi, akhirnya mulai lagi dari awal, kapan kita S2 dan S3? Bangsa ini butuh pemimpin yang konsisten, berani mengambil risiko, berani kepada siapa pun, kepada negara mana pun untuk kepentingan bangsa,” kata Jokowi saat membuka Apel Akbar Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda (Kokam) Pemuda Muhammadiyah di Stadion Manahan, Solo, Rabu (20/9/2023).

    Presiden mengatakan, jika pemimpin tidak konsisten, maka tantangan-tantangan yang ada di depan tidak akan mudah untuk dihadapi. Namun, jika pemimpinnya konsisten untuk maju dan menjaga keberlanjutan, maka akan ada peluang bagi bangsa Indonesia untuk melompat maju.

    “Saya tidak pernah bosan menyampaikan bahwa tantangan-tantangan ke depan sangat tidak mudah. Tetapi, tantangan tersebut bisa kita jadikan peluang bagi bangsa ini untuk melompat maju, asalkan ada konsistensi dan keberlanjutan dari apa yang sudah berjalan. dari apa yang sudah kita lakukan,” tandas Presiden Jokowi.

    Ia pun menegaskan Indonesia membutuhkan pemimpin yang konsisten yang berani mengambil keputusan, mengambil risiko dan berani berhadapan dengan siapa pun dan dengan negara mana pun untuk kepentingan negara dan bangsa.

    “Bangsa ini butuh pemimpin yang mempersatukan, yang melayani rakyat, yang mampu bekerja. Mampu bekerja makro, bekerja mikro, dan mampu bekerja detail. Karena saat ini tidak mungkin kita hanya berpikiran makro saja, mikronya juga harus dilihat, detailnya harus dicek lagi,” kata Presiden.

    Untuk itu, Kepala Negara pun berharap dukungan dari keluarga besar Muhammadiyah untuk menjaga pemilihan yang damai dan menjaga keberlanjutan pembangunan untuk Indonesia maju.

    “Bangsa kita telah dewasa dalam berdemokrasi, tetapi tidak bisa kita pungkiri potensi risiko tetap ada, potensi ketegangan juga akan ada. Dan di sinilah peran kontribusi organisasi sukarelawan, organisasi pemuda seperti Kokam Muhammadiyah sangat diperlukan,” ujarnya.

    “Masyarakat tidak boleh terbelah karena pemilu, kedamaian juga tidak boleh koyak karena pemilu dan lompatan bangsa ini menuju kemajuan tidak boleh terhalang hanya karena perebutan kekuasaan. Dalam demokrasi perbedaan itu wajar, perbedaan pilihan itu wajar, adu argumen itu juga wajar. Namun yang utama persatuan kesatuan harus tetap bisa jaga bersama,” imbuh Presiden Jokowi.

    Komentar
    Additional JS