Kadin: Indonesia Diprediksi Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi pada 2038
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.inews.co.id%2Fmedia%2F600%2Ffiles%2Finews_new%2F2023%2F09%2F09%2Farsjad_unhas.jpg)
MAKASSAR, iNews.id - Indonesia diprediksi menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2038. Tak hanya itu, Indonesia juga diperkirakan masuk peringkat ke-8 ekonomi terbesar di dunia berdasarkan PDB riil, dan peringkat ke-4 berdasarkan PDB PPP pada tahun 2045.
Pernyataan itu, disampaikan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indoensia, Arsjad Rasjid, dalam orasi ilmiah ”Visi Indonesia Emas 2045” pada perayaan puncak Dies Natalis ke-67 Universitas Hasanuddin, Sabtu (9/9/2023).
“Saat ini Indonesia masih masih dalam kategori negara berkembang dan masih terjebak di middle income. Untuk menjadi negara maju, Indonesia harus dapat keluar dari middle income trade yang selama 30 tahun ini kita rasakan dan menjadi ekonomi terbesar keempat berdasarkan PBB," ujar Arsjad.
Dia mengungkapkan, Indonesia harus optimistis akan menjadi negara maju, yakni sebagai negara yang tangguh negara, sejahtera, dan inklusif berkelanjutan di usia ke-100 pada tahun 2045.
Untuk itu, semua pihak harus berupaya dan berperan mewujudkan visi misi dengan menginisiasi Peta Jalan Indonesia emas 2045 dengan strategi dan target pencapaian sebagai tolak ukur dan target pembangunan ke depan.
Arsjad mengungkapkan, pondasi awal dalam peta Jalan Indonesia emas memiliki empat pilar Strategi Pembangunan. Pertama, mencapai ketahanan pangan dan ketahanan kesehatan.
Kedua, mencapai kesejahteraan melalui pengembangan sektor-sektor strategis (manufaktur, UMKM, keuangan, dan parekraf). Ketiga mendorong inklusivitas melalui pemberdayaan populasi rentan. Keempat, mendorong keberlanjutan dengan cara dekarbonisasi industri dan elektrifitasi kendaraan.
Selain empat pilar pembangunan ini, Indonesia memerlukan aspek pendukung seperti sumber daya manusia, infrastruktur, digital, dan regulasi.
"Hari ini saya ingin membahas lebih lanjut terkait sumber daya manusia, karena ini sangat relevan dalam konteks pagi hari ini. Indonesia diproyeksikan memiliki bonus demografi, dimana pada tahun 2045 nanti penduduk usia produktif Indonesia akan mencapai 70 persen dari total populasi,” ungkap Arsjad.
Dia menekankan, Indonesia sangat perlu memanfaatkan bonus demografi dengan menjadikan sumber daya manusianya berkualitas. Jika tidak, bonus demografi hanya membawa masalah sosial seperti kemiskinan pengangguran dan tingkat kriminalitas yang tinggi di kalangan generasi muda.
Sumber daya manusia yang berkualitas memiliki peran penting agar Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi dengan baik dan mencapai visi Indonesia 2045.
Editor : Jeanny Aipassa
Follow Berita iNews di Google News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar