Kasus ISPA di Bantul Melonjak akibat Kemarau Panjang
BANTUL, iNews.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul mencatat terjadi lonjakan kasus penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) selama beberapa bulan terakhir. Peningkatan kasus ini dipicu kemarau panjang yang melanda DIY.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit, Dinkes Bantul Samsu Aryanto mengatakan, berdasarkan data bulan Mei 2023 tercatat ada 6.400 kasus. Sedangkan di bulan Juni turun menjadi 5.600 kasus.
Sementara pada bulan Juli kasus ISPA kembali meningkat tajam mencapai 7.079 kasus dan Agustus 10.300 kasus. Kemudian selama bulan September sudah ada 7.700 kasus.
Peningkatan kasus ISPA dipicu musim kemarau yang terjadi saat ini. Hal ini menyebabkan partikel-partikel kecil seperti debu dan bakteri mudah terbawa angin sehingga lebih mudah memicu terjadinya ISPA.
Penderita ISPA di Kabupaten Bantul tersebar di berbagai wilayah dan usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Sebagian besar mengalami gejala batuk, pilek, demam dan sesak napas.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Follow Berita iNewsYogya di Google News
Samsu mengimbau masyarakat menggunakan masker untuk mencegah partikel kecil masuk langsung ke saluran pernapasan. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas yang menimbulkan asap, serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Karena musim kemarau, jika beraktivitas diupayakan menggunakan masker. Jangan melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan asap, seperti membakar sampah, karena memicu ISPA,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Follow Berita iNewsYogya di Google News
Komentar
Posting Komentar