Tuesday
12Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Pilihan

    Kasus Siswa SD Tewas Tertimpa Tembok Saat Wudu Berakhir Damai By CNN Indonesia

    3 min read

    Table of Content

     

    Kasus Siswa SD Tewas Tertimpa Tembok Saat Wudu Berakhir Damai

    By CNN Indonesia
    cnnindonesia.com
    September 21, 2023
    Ilustrasi. (Foto: iStockphoto/Herwin Bahar)
    Jakarta, CNN Indonesia --

    Kasus siswa SD bernama Gian Septiawan Ardani (8) meninggal tertimpa tembok yang ditabrak pelajar SMP berinisial MH dengan sepeda motor, berakhir damai. Pihak keluarga sudah ikhlas dengan kepergian Gian.

    Saat itu Gian sedang berwudu untuk melaksanakan salat Ashar di Masjid Raya Lubuk Minturun, Kota Padang, Sumatera Barat.

    Dalam video yang beredar, di bagian luar lokasi wudu, terlihat sejumlah siswa SMP datang menggunakan sepeda motor.

    Awalnya mereka terlihat bermain dengan sepeda motornya. Namun ada salah satu yang menjalankan sepeda motor hingga menabrak tembok di lokasi wudu itu.

    Tembok itu kemudian rubuh dan menimpa Gian yang hendak berwudu. Seorang siswa lainnya berhasil selamat karena sudah meninggalkan tempat wudu sebelum tembok itu dihantam sepeda motor. Peristiwa itu terjadi pada Senin (18/9).

    Donasi Demo Tolak Tarif PBB 250 Persen di Pati Menggunung, Dari Malaysia hingga Arab -  inewsBaca juga Donasi Demo Tolak Tarif PBB 250 Persen di Pati Menggunung, Dari Malaysia hingga Arab - inews

    Perkara ini pun ditangani oleh Kanit Laka Polresta Padang. MH (13), penabrak dinding beton hingga menyebabkan tewasnya Gian telah ditetapkan polisi tersangka. Dia dijerat dengan pasal 359 KUHP.

    Kapolresta Padang Kombes Ferry Harahap, MH telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan. Pelajar kelas 2 SMP itu dijerat dengan pasal 359 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.

    "Sementara dugaan pasal yang kami sangkaan kepada MH adalah pasal 359 KUHP, di mana lalai mengakibatkan orang lain meninggal," kata Ferry, Rabu (20/9).

    Ferry mengatakan MH melakukan aksinya dengan sengaja. Sebelum menabrak tembok yang menewaskan korban, tersangka sudah terlebih dahulu memarkirkan kendaraannya.

    OJK Pastikan Pemblokiran Rekening Dormant Tidak Memicu Rush Money - Radar SoloBaca juga OJK Pastikan Pemblokiran Rekening Dormant Tidak Memicu Rush Money - Radar Solo

    "Dilakukan sengaja. Karena dia parkir dulu di situ. Dia mencoba jumping sehingga tidak bisa mengendalikan itu dan menabrak dinding tempat wudu. Di mana di belakang dinding tersebut ada anak yang menjadi korban itu sedang wudu. Jadi tertimpa dinding, mengakibatkan anak ini meninggal dunia," kata Ferry.

    Polisi menerapkan peradilan anak karena usia pelaku masih 13 tahun.

    "Status sebagai tersangka, namun peradilan ini mengatur dia untuk dilindungi. Sementara sudah diamankan di Polres tapi dalam pengawasan orang tua," tambah Kapolres lagi.

    Punya Hubungan Kerabat

    Kakek Gian, Masrizal, mengatakan pihak keluarga sudah menerima kepergian almarhum.

    "Untuk kasus ini berakhir damai. Kami sudah tabah untuk kepergian Gian. Sedangkan untuk Gian dan MH ada hubungan kerabat," katanya pada detikSumut.

    Selain itu, menurutnya, orang tua MH juga sudah bertemu dengan keluarganya untuk menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang menimpa Gian.

    "Kami sudah bertemu dengan orang tua MH. Dan kami sepakat kasus ini berakhir damai," jelasnya.

    Baca berita selengkapnya di sini.

    Komentar
    Additional JS