Kemenkes: Kasus ISPA di Jabodetabek Tembus 90.546 dalam Seminggu
Jakarta, Beritasatu.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi menyebut kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Jabodetabek tembus angka 90.546 dalam seminggu, yaitu peridoe 29 Agustus hingga 6 September 2023.
"Kami terus lakukan pemantauan harian, kondisinya kalau dibandingkan dengan tahun lalu, jelas sekarang ini lebih tinggi," tutur Imran Pambudi kepada Beritasatu.comseusai mengisi acara Talkshow bertajuk "Sehat Yes, DBD No" di Jakarta International Velodrome,
Imran mengatakan peningkatan kasus ISPA ini terjadi sejak akhir tahun 2022. Bahkan, kenaikan kasus ISPA ini bukan hanya terjadi di Tanah Air, tetapi juga di seluruh dunia. Kemenkes masih mengkaji hubungan antara meningkatnya kasus ISPA dengan polusi udara di Jakarta.
"ISPA itu ada dua, atas dan bawah. Kalau ISPA secara keseluruhan itu didominasi oleh usia dewasa, tetapi yang untuk pneumonia yaitu infeksi saluran pernapasan bawah itu memang didominasi oleh balita," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Satuan Tugas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), Sukamto Koesnoe menyebut sebetulnya peningkatan kasus ISPA tidak boleh serta-merta dikaitkan hanya dengan soal polusi udara. Sebetulnya, apabila diobservasi lebih jauh, kasus ISPA mengalami kenaikan seiring dengan pascapandemi Covid-19 karena orang-orang mulai melepas masker dalam berkegiatan sehari-hari.
"ISPA itu semenjak orang lepas masker memang meningkat. Jadi kelihatannya yang perlu dievaluasi sebenarnya gaya hidup. Ketika kita masih rajin pakai masker, kasus ISPA tidak setinggi sekarang ini," ucap Soekamto.
Komentar
Posting Komentar