Koka Indonesia Targetkan Genggam 6 Kontrak Baru Rp 200 Milar
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F1594505140.jpg)
Jakarta, Beritasatu.com - Calon emiten di sektor jasa konstruksi, PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) diproyeksi memegang enam kontrak baru senilai Rp 200 miliar hingga akhir tahun 2023.
Direktur Keuangan PT Koka Indonesia Michael Albert menjelaskan, enam kontrak baru tersebut didominasi infrastruktur pertambangan. "Perkiraan nilai kontraknya lebih Rp 200 miliar," jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip Investor Daily, Kamis (21/9/2023).
Ia mengatakan dengan enam kontrak tersebut, perseroan opitmistis hingga akhir tahun 2023 mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan 40% dari tahun lalu. "Pendapatan kami incar naik 40% dan laba bersih lebih besar dar itu," ujar dia.
Optimisme itu juga ditopang upaya pemerintah dalam pengembangan pertambangan khususnya nikel. Di sisi lain selepas pandemi pemerintah Indonesia menggenjot investasi di Indonesia. "Dengan begitu kami sangat positif dapat terus berkembang," kata dia.
Agar niat itu tercapai, perseroan berencana untuk menjadi perusahaan terbuka dengan menawarkan sebanyak 715.333.000 saham atau sekitar 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum, yang ditawarkan dengan rentang harga antara Rp 128-Rp 161 per saham. Dalam aksi ini, perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Saat ini rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) PT Koka Indonesia sudah memasuki masa penawaran awal (bookbuilding) yang akan berakhir pada 26 September 2023. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat diperoleh pada 29 September 2023, sehingga masa penawaran umum dapat berlangsung pada 3-9 Oktober 2023. Jika seluruh proses berjalan lancar, maka diperkirakan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat terlaksana pada tanggal 11 Oktober 2023.
Dana IPO akan digunakan untuk pembelian alat-alat berat dan modal kerja perseroan. Dengan perincian sekitar 13,55% untuk belanja modal, meliputi pengadaan alat berat baru dan sekitar 86,45% bakal dipakai untuk modal kerja.
Untuk diketahui, Koka Indonesia merupakan perusahaan kontraktor dengan pengalaman signifikan dalam menangani proyek-proyek strategis di Indonesia terutama dari klien yang berasal dari Tiongkok.
Koka Indonesia memiliki kualifikasi tinggi pada bidang konstruksi bangunan, konstruksi industri pabrik, dan jembatan & terowongan selama lebih 10 tahun. Beberapa portofolio perseroan, yakni pembangunan PT Hua Ching Aluminium Indonesia, Pabrik OPPO di Tangerang, setelah itu PT Chengtong Lithium serta PT Kinsiang.
0 Komentar