Pilihan

Lulusan SMA Jadi Dokter, Bagaimana Seleksi Penerimaan Dokter di PHC? By BeritaSatu

 

Lulusan SMA Jadi Dokter, Bagaimana Seleksi Penerimaan Dokter di PHC?

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
September 11, 2023
Terdakwa Susanto menjalani sidang di Pengadilan Negeri Surabaya, Senin, 11 September 2023.
Terdakwa Susanto menjalani sidang di Pengadilan Negeri Surabaya, Senin, 11 September 2023.

Surabaya, Beritasatu.com - Berita tentang diterimanya Susanto sebagai dokter di klinik PT Pelindo Husada Citra (PHC) membuat publik bertanya-tanya, bagaimana seorang lulusan SMA bisa lolos seleksi jadi seorang dokter? Pasalnya profesi dokter memiliki dampak langsung pada kesehatan individu.

Corporate Secretary PHC, Imron Soewono menjelaskan, proses rekrutmen untuk dokter occupational health and industrial hygiene (OHIH) telah dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku, tetapi proses rekrutmen tersebut terjadi selama pandemi, sehingga wawancara dengan Susanto dilakukan secara daring.

Imron menambahkan, faktor yang membuat Susanto dianggap layak sebagai dokter adalah kemampuannya untuk menunjukkan Surat Tanda Registrasi (STR) dokter yang terdaftar di Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Susanto menggunakan STR dan identitas dokter bernama Anggi Yuritno.

"Proses rekrutmen melibatkan pengajuan lamaran, penunjukkan STR, dan pemenuhan persyaratan lainnya sesuai standar yang telah ditetapkan. Setelah menerima dokumen-dokumen tersebut, kami juga melakukan pengecekan online melalui situs web KKI.go.id, dan STR yang diberikan oleh Susanto dengan nama Anggi ternyata terdaftar," kata Imron, dikutip Rabu (13/9/2023).

Diberitakan sebelumnya, Susanto yang lulusan SMA telah melamar sebagai dokter di PT PHC pada 2020 dengan menggunakan identitas palsu yakni dokter bernama Anggi Yuritno. Dengan menggunakan berbagai dokumen palsu sebagai persyaratan, ia diterima dan ditugaskan di OHIH di Pertamina Cepu, Jawa Tengah.

Kejanggalan ini baru terungkap saat upaya perpanjangan kontrak kerjanya. Ketika pihak PT PHC melakukan proses rekrutmen ulang, ditemukan bahwa semua data yang digunakan oleh Susanto adalah palsu.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek