Nelayan Jepang Tuntut Pembuangan Limbah PLTN Fukushima Dihentikan - Kompas

Nelayan Jepang Tuntut Pembuangan Limbah PLTN Fukushima Dihentikan

 
Komentar Lihat Foto
Tangkapan layar PM Jepang sedang menyantap ikan dari laut Fukushima.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

TOKYO, KOMPAS.com - Sekitar 100 nelayan dan penduduk setempat yang tinggal di seputaran Fukushima akan mengajukan gugatan hukum pada pekan ini untuk menghentikan pembuangan air limbah PLTN Fukushima.

Berselang 12 tahun setelah terjadinya kecelakaan nuklir terburuk di dunia, Jepang mulai melepaskan air pendingin yang telah diolah dari fasilitas tersebut ke Samudera Pasifik pada Kamis (24/8/2023).

Banyak nelayan Jepang yang menentang pembuangan tersebut karena khawatir bahwa hal itu akan merusak upaya bertahun-tahun untuk memperbaiki citra industri setelah bencana pada 2011.

Baca juga: IAEA Pastikan Air Limbah PLTN Fukushima yang Dibuang Sejauh Ini Tak Berbahaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lebih dari 100 penggugat, termasuk nelayan di Fukushima dan prefektur sekitarnya, akan mengajukan gugatan ke Pengadilan Distrik Fukushima pada Jumat (8/9/2023)," ungkap Sugie Tanji, anggota sekretariat kelompok tersebut, kepada AFP.

Dia menyebut, Pemerintah Jepang telah gagal dalam memenuhi janjinya untuk mendapatkan persetujuan dari para nelayan terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan membuang limbah PLTN Fukushima. 

"Ini adalah kebijakan yang salah karena mengabaikan penentangan yang kuat bukan hanya dari koperasi nelayan Fukushima tetapi juga dari koperasi-koperasi di seluruh negeri," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Tanji menegaskan, pembuangan limbah PLTN Fukushima ke lautan tidak dapat ditoleransi karena akan membawa penderitaan lebih lanjut bagi para korban kecelakaan nuklir.

Pembuangan limbah ini sendiri telah menimbulkan reaksi keras dari China, termasuk larangan impor makanan laut Jepang.

Baca juga: Lepas Limbah Fukushima, Jepang Dihujani Panggilan Telepon Kekesalan

Para pejabat Pemerintah Jepang telah melakukan upaya untuk mengimbau masyarakat bahwa keputusan membuangan limbah PLTN ke laut hanya berdampak kecil pada masalah kesehatan atau keselamatan.

Pekan lalu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Jepang, Rahm Emanuel, diketahui sampai makan ikan dari Fukushima di depan kamera TV, guna meyakinkan publik.

Jepang telah berulang kali menegaskan bahwa air limbah telah diolah dan tidak berbahaya, sebuah posisi yang didukung oleh pengawas atom PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Secara keseluruhan, operator PLTN TEPCO berencana untuk melepaskan air limbah dengan volume sekitar 540 kolam renang Olimpiade dalam beberapa dekade mendatang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
 
Sumber: AFP

Baca Juga

Komentar