Pemerintah Diminta Buru-buru Tumpuk Stok Beras, Ada Apa? - CNBC Indonesia - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Pemerintah Diminta Buru-buru Tumpuk Stok Beras, Ada Apa? - CNBC Indonesia

Share This

 

Pemerintah Diminta Buru-buru Tumpuk Stok Beras, Ada Apa?

Damiana, CNBC Indonesia
News
Kamis, 07/09/2023 14:15 WIB
Foto: Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memantau bongkar muatan 5.000 ton beras impor asal Vietnam di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/12/2022). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah diminta segera memperkuat stok demi mengantisipasi pergerakan harga beras yang saat ini terus naik dan cetak rekor baru.

Pasalnya, saat ini El Nino tengah menghantam Indonesia. Di mana, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sebelumnya memprediksi El Nino bisa membuat RI kehilangan produksi beras sampai 1,2 juta ton.

"Ada juga yang memperkirakan produksi turun 5% atau setara 1,5 juta ton beras. Ketersediaan beras yang dikuasai pemerintah saat ini memang cukup mengkhawatirkan. Karena menuju akhir tahun dan awal tahun depan harga beras potensial terus naik," kata Pengamat Pertanian Khudori kepada CNBC Indonesia, Kamis (7/9/2023).

Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga beras medium hari ini, Kamis (7/9/2023, data pukul 12.58 WIB) melonjak ke Rp12.630 per kg, sedangkan beras premium naik ke Rp14.290 per kg. Masing-masing naik Rp80 dibandingkan sehari sebelumnya.

Harga tersebut adalah rata-rata nasional harian di tingkat pedagang eceran. Dan merupakan harga tertinggi sampai saat ini.

"Stok CBP (Cadangan beras pemerintah) makin kecil dan ini bisa dinilai pemegang stok beras, terutama swasta, pemerintah tak punya stok beras memadai untuk intervensi pasar," tukasnya.

"Ini mesti diwaspadai. Agar tidak gambling, sisa kuota impor 0,4 juta ton yang diberikan ke Bulog sebaiknya dieksekusi. Meski untuk mendapatkan beras tidak mudah," ujar Khudori.

Menipisnya CBP itu, paparnya, karena pemerintah saat ini mulai menggelontorkan beras bantuan pangan sebanyak 10 kg kepada 21,353 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Bantuan beras ini merupakan periode kedua dan akan berlangsung 3 bulan, mulai September 2023.

Khudori menjelaskan, jika mengikuti siklus produksi padi, saat ini hingga akhir September nanti adalah musim panen gadu. Di mana biasanya produksi lebih rendah dari panen rendeng atau panen raya. Dan, harga gabah/beras akan lebih tinggi.

"Oktober nanti kita mulai musim paceklik. Biasanya Oktober adalah waktu awal tanam, yg akan dipanen akhir Januari atau awal Februari di musim panen raya," katanya.

"Karena ada El Nino, hujan datangnya terlambat alias mundur. Kalau mundur sebulan, musim tanam akan mundur sebulan. Jika mundur dua bulan, musim tanam mundur 2 bulan. Artinya musim paceklik akan lebih lama," lanjutnya.

Di sisi lain, dia menambahkan, pada 14 Februari 2024, Indonesia menggelar Pemilihan Presiden (Pilpres). Dan, dilanjutkan momen ramadan di bulan Maret, disusul Idulfitri. Belum lagi, Natal dan Tahun Baru 2024.

"Ini semua butuh konsumsi lebih," cetusnya.

Memang, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan lahan 500 ribu hektare (ha) di 5 provinsi untuk antisipasi penurunan produksi karena El Nino. Namun, imbuh dia, masih belum bisa dipastikan apakah langkah ini bisa menambah produksi beras secara signifikan.

"September ini yang sudah ditanami baru 60 ribu ha. Hasilnya seperti apa baru akan ketahuan pada November-Desember nanti. Karena itu, monitoring dan evaluasi harus dilakukan tiap saat sebagai bagian strategi antisipasi," ujarnya.

Dia mengungkapkan, stok CBP di Bulog sebesar 1,6 juta ton.

Hanya saja, ternyata Bulog masih perlu mengamankan harga beras lewat Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), yang mungkin sampai akhir tahun bisa habis 150-200 ribu ton.

"Jadi, stok akhir tahun kemungkinan tinggal 750-800 ribu ton. Ini dengan asumsi pengadaan dari dalam negeri tidak bertambah signifikan. Jumlah ini bisa cukup, bisa juga tidak," katanya.

"Cukup jika Bulog di awal tahun 2024 tidak diminta menyalurkan bansos (bantuan sosial) beras lagi. Jika ini langkah pemerintah, harga beras mungkin akan tinggi," ujar Khudori.

Di sisi lain, dia mengakui, mengharapkan pengadaan dari dalam negeri peluangnya kecil. Harga gabah dan beras medium sudah di atas HET.

"Sulit buat Bulog dapat gabah/beras. Sementara Bulog mesti menyalurkan bansos beras selama 3 bulan, September-November 2023 yang membutuhkan 640-an ribu ton," tukasnya.

"Agar tidak gambling, sisa kuota impor 0,4 juta ton yang diberikan ke Bulog sebaiknya dieksekusi. Meski untuk mendapatkan beras tidak mudah," pungkas Khudori.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages