Rusia Bikin Kapal Selam Baru P-750B, Bersenjata Drone Tempur Laut Mematikan
Jum'at, 01 September 2023 - 20:45 WIB
A A A
MOSKOW - Rusia melalui Biro Teknik Kelautan Malakhit (Malakhit Marine Engineering Bureau/MMEB) mengembangkan model kapal selam baru P-750B. Kapal selam serbu ringan kelas Serval ini dibekali senjata mematikan berupa drone tempur laut.
Dalam forum “Angkatan Darat-2023” MMEB menampilkan model kapal selam yang sudah dimodifikasi dengan penambahan kompartemen kompak, berukuran kira-kira 8 kali 4 meter, di haluannya. Kompartemen ini telah dirancang dengan cermat untuk menampung satu hingga dua kapal selam mini atau drone tempur laut.
“Drone ini dapat digunakan untuk misi pengintaian dan serangan, sehingga semakin meningkatkan kemampuan operasional kapal selam. Mereka (kapal selam) secara khusus dirancang untuk melaksanakan misi pengalihan atau drone angkatan laut,” tulis laman Bulgarian Military, Jumat (1/9/2023).
Dalam forum “Angkatan Darat-2023” MMEB menampilkan model kapal selam yang sudah dimodifikasi dengan penambahan kompartemen kompak, berukuran kira-kira 8 kali 4 meter, di haluannya. Kompartemen ini telah dirancang dengan cermat untuk menampung satu hingga dua kapal selam mini atau drone tempur laut.
“Drone ini dapat digunakan untuk misi pengintaian dan serangan, sehingga semakin meningkatkan kemampuan operasional kapal selam. Mereka (kapal selam) secara khusus dirancang untuk melaksanakan misi pengalihan atau drone angkatan laut,” tulis laman Bulgarian Military, Jumat (1/9/2023).
Baca Juga
Spesifikasi Kapal Selam P-750B
Kapal selam P-750B kelas Serval ini ditenagai turbin gas VNEU yang berfungsi sebagai pembangkit listrik inti. Bobot kapal selam kelas Serval sedikit di bawah 1.500 ton, dengan panjang 65 meter.
Kapal selam kecil ini memiliki kemampuan menyelam hingga kedalaman 300 meter, dengan jangkauan yang mencapai hampir 4.500 mil. Dengan otonomi selama 30 hari, Serval menunjukkan daya tahan yang signifikan.
Kapal selam kecil ini memiliki kemampuan menyelam hingga kedalaman 300 meter, dengan jangkauan yang mencapai hampir 4.500 mil. Dengan otonomi selama 30 hari, Serval menunjukkan daya tahan yang signifikan.
Dengan otomatisasi manajemen tingkat tinggi, kapal selam Serval ini hanya memerlukan 20 awak. Kapal selam ini dibekali tabung torpedo 533 mm dan peluncur buritan. Tabung torpedo memiliki kemampuan untuk meluncurkan torpedo, roket, dan alat pendeteksi ranjau.
Sebaliknya, peluncur buritan dapat menampung hingga empat rudal jelajah atau anti-kapal, sehingga semakin meningkatkan kemampuan ofensif dan defensif kapal selam. Sedangkan di haluan, kapal selam memiliki kompartemen untuk peluncuran drone tempur laut.
Baca Juga
Berbagai Drone Laut Rusia
Rusia telah mengembangkan berbagai drone bawah air, termasuk kendaraan bawah air otonom (autonomous underwater vehicles/AUV) dan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (remotely operated vehicles/ROV). Drone ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari penelitian ilmiah hingga operasi militer.
Salah satu jenis drone bawah air yang dikembangkan Rusia adalah drone Beluga. Drone ini dirancang untuk berenang mendekati kapal target dan menempel pada lambung kapal, yang kemudian dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi intelijen atau bahkan menanam bahan peledak.
Salah satu jenis drone bawah air yang dikembangkan Rusia adalah drone Beluga. Drone ini dirancang untuk berenang mendekati kapal target dan menempel pada lambung kapal, yang kemudian dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi intelijen atau bahkan menanam bahan peledak.
Jenis drone bawah air lainnya yang dikembangkan Rusia adalah drone Kanyon. Drone ini merupakan kendaraan bawah air otonom bertenaga nuklir yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
Rudal ini dirancang untuk melewati pertahanan pantai dan melancarkan serangan nuklir yang menghancurkan terhadap sasaran musuh. Kecanggihan drone bawah air Rusia menimbulkan ancaman signifikan terhadap keamanan negara lain.
Baca Juga
Rusia juga memiliki beberapa jenis drone bawah air berupa kendaraan kecil yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV), yaitu Bester-1 dan Marlin-350. ROV Bester-1 dapat menyelam hingga 300 meter dan dilengkapi dengan kamera dan sonar resolusi tinggi.
Sedangkan adalah Marlin-350 adalah ROV lebih besar yang dapat menyelam hingga 350 meter dan dirancang untuk eksplorasi, penelitian laut dalam, dan operasi militer. Drone bawah air ini bekerja dengan menggunakan kombinasi pendorong, kamera, dan sensor.
Drone bawah air yang paling banyak digunakan oleh Rusia adalah drone kelas Konsul yang dilengkapi berbagai sensor, termasuk sonar dan kamera video, dan dapat mengirimkan data real-time kembali ke operatornya. Drone ini dirancang untuk pengintaian bawah air dan dapat beroperasi di kedalaman hingga 1.000 meter.
Jenis drone bawah air lainnya yang digunakan Rusia adalah drone kelas Marlin yang dirancang untuk operasi pembersihan ranjau. Drone ini dapat beroperasi pada kedalaman hingga 300 meter dan memiliki jangkauan hingga 20 kilometer.
Rusia juga telah mengembangkan drone bawah air jenis baru yang disebut Poseidon. Drone ini dirancang menjadi torpedo otonom bertenaga nuklir yang dapat melakukan perjalanan jarak jauh dan membawa hulu ledak nuklir.
Drone ini belum pernah digunakan dalam perang melawan Ukraina. Namun, perkembangannya telah menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi perlombaan senjata baru dalam peperangan bawah air.
Komentar
Posting Komentar