Sepi Pengunjung, Pedagang Thamrin City: Dulu Jual 30 Baju, Sekarang Hanya 2
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F1647703244.jpeg)
Jakarta, Beritasatu.com - Pedagang eceran di pusat Perbelanjaan Thamrin City mengeluhkan sepinya pengunjung akhir-akhir ini.
Deni, pedagang pakaian di Thamrin City mengatakan kondisi penjualannya semakin memburuk sejak momen lebaran beberapa bulan lalu. Padahal, para pedagang sudah hampir bangkit usai babak belur dihajar kondisi saat pandemi Covid-19 sejak 2020.
"Kondisi sebelum pandemi itu omzet bagus, setelah pandemi itu berkurang jauh. Rata-rata pedagang tutup. Saat ini, setelah pandemi, pas mau lebaran itu lumayan, setelah lebaran itu turun lagi grafik penjualan," kata Deni, yang sudah berdagang sejak 10 tahun lalu.
Deni mengatakan, saat ini, ia hanya bisa menjual beberapa potong pakaian saja. Padahal, sebelum 2020, ia bisa menjual sekitar 30 potong pakaian secara langsung setiap harinya.
"Sehari sekarang 2-4 potong baju. Sebelum pandemi itu bisa 25-30 potong. Saya cuma jualan offline, sama sedikit dari Facebook dan Instagram," imbuh dia.
Deni berharap pemerintah segera membuat aturan terkait penjualan melalui online, khususnya para importir dan penjual luar negeri.
"Jadi bukan soal sama online aja, kita bersiang sama importir yang menjual langsung. Oleh karena itu, pemerintah harus membatasi importir itu. Dipajakin atau gimana, pemerintah yang lebih tahu," harap Deni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar