NASA Dapatkan Sampel Pertama Asteroid dari Ruang Angkasa
Houston, Beritasatu.com – Badan Antariksa AS atau NASA berhasil mendapat sampel pertama asteroid yang diambil dari ruang angkasa, dan bukan yang jatuh ke Bumi. Inilah untuk pertama kalinya NASA berhasil melakukannya, setelah menerjunkan wahana antariksa Osiris-Rex yang terbang ke luar angkasa.
Sampel asteroid yang diambil dari luar angkasa itu jatuh ke Bumi di kawasan gurun di Nevada, AS, pada Minggu (24/9/2023).
Saat Osiris-Rex terbang melintasi Bumi, wahana antariksa itu melemparkan kapsul sampel dari jarak 63.000 mil atau sekitar 100.000 km. Kapsul itu jatuh ke Bumi setelah perjalanan empat jam di wilayah terpencil militer AS.
Sedangkan Osiris-Rex terus berada di luar angkasa untuk mengejar asteroid yang lain.
Para pejabat NASA merasa lega setelah kapsul yang jatuh tersebut masih utuh dan tidak rusak, sehingga sampel dari asteroid yang diperkirakan usianya mencapai miliaran tahun itu tetap bebas kontaminasi.
Tabung sampel asteroid itu kemudian disegel dan diterbangkan pada hari Senin (25/9/2023) ini ke Johnson Space Center NASA di Houston, Texas. Tabung sampel asteroid itu akan dibuka di laboratorium yang dirancang khusus. Bangunan tersebut telah menampung ratusan pon (kilogram) batuan bulan yang dikumpulkan oleh astronaut Apollo .
“Kami tidak sabar untuk mempelajarinya. Bagi saya, sains sebenarnya baru saja dimulai,” kata ilmuwan utama misi tersebut, Dante Lauretta dari Universitas Arizona.
Dia hadir di gurun Nevada dan akan menemani sampelnya sampai ke Texas.
Lori Glaze, direktur divisi sains planet NASA, menambahkan, sampel asteroid itu menjadi harta karun untuk analisis ilmiah selama bertahun-tahun yang akan datang.
Para ilmuwan memperkirakan kapsul tersebut menampung setidaknya puing-puing dari asteroid Bennu yang kaya karbon dalam wadah seukuran cangkir.
Selain AS, Jepang adalah satu-satunya negara yang membawa kembali sampel asteroid dalam wadah seukuran sendok teh.
Osiris-Rex, wahana antariksa yang meluncur pada tahun 2016, berhasil mencapai asteroid Bennu setelah melakukan perjalanan selama empat tahun. Wahana antariksa itu menggunakan alat mirip penyedot debu yang panjang, mengambil puing-puing dari batu luar angkasa berbentuk bulat kecil tersebut pada tahun 2020. Saat kembali, pesawat ruang angkasa tersebut telah menempuh jarak 4 miliar mil (6,2 miliar kilometer).
Komentar
Posting Komentar