Transjakarta Respons Isu Tarif Naik Sesuai Status Ekonomi Penumpang
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menepis isu tarif Transjakarta akan mengalami perubahan sesuai status ekonomi dan domisili penumpang.
Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta Wibowo menegaskan tarif bus Transjakarta saat ini masih sama dan belum mengalami perubahan.
"Tarif Transjakarta masih Rp3.500. Belum berubah," kata Wibowo kepada CNNIndonesia.com, Senin (25/9).
Wibowo mengatakan Transjakarta belum menerapkan kebijakan baru terkait perubahan tarif berdasarkan status ekonomi dan domisili penumpangnya.
Ia menyampaikan perubahan tarif bus Transjakarta menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sementara itu, kata dia, sistem tiket berbasis akun atau account based ticketing (ABT) tengah dikaji secara mendalam oleh Transjakarta.
"Pengaturan berdasarkan status ekonomi dan KTP itu belum diaplikasikan. Tentu perlu kajian dalam mengimplementasikan dalam program," jelasnya.
Rencana perubahan tarif bus Transjakarta ditentukan berdasarkan status ekonomi dan KTP domisili penumpang ramai diperbincangkan di media sosial.
Akun X @TMIHARIINI menyebut tarif bus Transjakarta untuk warga domisili DKI Jakarta dan non Jakarta akan berbeda.
"Tarif bus Transjakarta akan mengalami perubahan. Transjakarta berencana memberlakukan sistem Account-Based Ticketing (ABT) yang mana tarifnya ditentukan berdasarkan status ekonomi dan KTP domisili penumpang. Tarif untuk warga domisili DKI Jakarta dan non Jakarta akan berbeda," tulisnya, Jumat (22/9).
Komentar
Posting Komentar