Vietnam-Filipina Tanda Tangani Pakta Beras | Garuda News 24 - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Vietnam-Filipina Tanda Tangani Pakta Beras | Garuda News 24

Share This

 

Vietnam-Filipina Tanda Tangani Pakta Beras | Garuda News 24

Vietnam-Filipina Tanda Tangani Pakta Beras
152
SAHAM


Beras (ilustrasi). emerintah Vietnam dan Filipina akan segera menandatangani perjanjian perdagangan beras untuk menjamin keamanan pangan.

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI — Pemerintah Vietnam dan Filipina akan segera menandatangani perjanjian perdagangan beras untuk menjamin keamanan pangan. Kesepakatan itu terjadi di tengah melonjaknya harga beras di Filipina.


Kenaikan harga beras di Filipina meningkatkan inflasi di saat kenaikan harga bahan bakar juga terjadi. Kesepakatan tersebut dinilai perlu dilakukan meski pemerintah Manila menilai pasokan gandum dalam negeri mencukupi.


Berita tentang kesepakatan tersebut muncul dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelah Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. bertemu di sela-sela KTT ASEAN di Indonesia. “Dengan adanya jaminan tersebut akan menstabilkan situasi, tidak hanya bagi Filipina, tetapi juga bagi kita semua di kawasan ini,” kata Marcos kepada Chinh dikutip dari pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor kepresidenan Filipina pada Kamis (7/9/2023).


Vietnam adalah eksportir beras terbesar ketiga di dunia pada lalu setelah India dan Thailand. Sedangkan Filipina adalah pembeli beras terbesar, memenuhi hampir 90 persen kebutuhan impornya.


Marcos yang juga menjabat Menteri Pertanian Filipina menyambut baik tawaran perjanjian pasokan lima tahun dari negara tetangganya. Pekan ini Filipina mulai memberlakukan batas atas harga beras, untuk melindungi konsumen dari manipulasi harga yang meluas oleh para pedagang yang bekerja sama dengan kartel industri.


Harga beras global melonjak ke level tertinggi dalam 15 tahun setelah India yang menyumbang lebih dari 40 persen perdagangan global pada Juli memerintahkan penghentian kategori ekspor terbesarnya. Tindakan ini diambil dalam upaya untuk menenangkan harga dalam negeri.

sumber : Reuters

152
SAHAM


Direktur Utama BRI Sunarso, saat menjadi pembicara plenary session Quick Glance on the Three AIPF Subthemes.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Digitalisasi proses bisnis internal dan menciptakan model bisnis baru menjadi dua pendekatan utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI untuk menawarkan pembiayaan inovatif bagi UMKM. Hal ini disampaikan Direktur Utama BRI Sunarso dalam sesi pleno AIPF di Jakarta, Selasa (5/9/2023).


“Melalui upaya tersebut, BRI semakin memberdayakan UMKM sekaligus mengatasi risiko operasional dan menekan pembiayaan operasional dalam perseroan,” ujar Sunarso dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (6/9/2023).


Sunarso menyampaikan transformasi digital dan pembiayaan inovatif yang merupakan sub-tema Forum ASEAN-Indo-Pasifik (AIPF) menjadi strategi perseroan dalam upaya mendongkrak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sunarso menilai hal ini merupakan subtema yang paling relevan dalam konteks ASEAN dan Indo-Pasifik.


“BRI berada dalam posisi strategis untuk mendukung perekonomian nasional dan ASEAN melalui UMKM,” kata Sunarso. 


Sunarso menjelaskan digitalisasi bisnis internal bertujuan untuk menyederhanakan proses dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan. Sementara penciptaan model bisnis baru melalui digital dilakukan dengan mengeksplorasi peluang yang ada sehingga dapat menambah pendapatan dan nilai baru bagi perseroan.


BRI menjadi salah satu perusahaan yang hadir dalam peresmian AIPF yang merupakan bagian dari kepemimpinan Indonesia pada Keketuaan ASEAN 2023. AIPF berfungsi sebagai platform untuk dialog yang konstruktif serta mendorong kolaborasi yang inklusif dan konkret antara badan usaha milik negara dan swasta.


Diskusi pada AIPF akan mencakup tiga fokus utama, yaitu infrastruktur hijau dan rantai pasok yang tangguh, pembayaran berkelanjutan yang inovatif, serta transformasi digital inklusif dan ekonomi kreatif. Penyelenggaraan AIPF adalah implementasi nyata dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), yang diadopsi oleh negara-negara anggota ASEAN pada 2019. 


Inisiatif AOIP sendiri bertujuan untuk memperkuat arsitektur regional yang inklusif, mendorong kolaborasi, memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan, dan menangkap peluang yang ada di kawasan Indo-Pasifik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages