Warga Kudus Berebut Ribuan Nasi Kepal di Kirab Ampyang Maulid
Kudus, Beritasatu.com - Memperingati Maulid Nabi Muhammad, masyarakat Kudus Jawa Tengah menggelar tradisi turun-temurun yang dikenal sebagai tradisi Ampyang Maulid. Tradisi yang mengirab gunungan yang terdiri dari ribuan nasi kepal dan hasil bumi jadi rebutan masyarakat.
Tradisi kirab Ampyang Maulid diawali dengan keliling kampung dan berakhir di Masjid Jami' At Taqwa Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (28/9/2023). Seluruh warga dari berbagai daerah tumpah ruah menyaksikan kirab tahunan tersebut.
Tidak ketinggalan belasan gunungan yang terbuat dari hasil bumi menjadi rebutan warga sesampainya di halaman Masjid Jami' At Taqwa. Warga mulai dari anak-anak hingga dewasa berebut isi gunungan tersebut untuk nantinya dibawa pulang.
Selain gunungan hasil bumi, puncak tradisi kirab Ampyang Maulid ditandai oleh doa tokoh masyarakat setempat dan berebut nasi kepal. Tak butuh waktu lama, seribuan nasi kepal ludes diserbu warga.
Panitia penyelenggara tradisi Ampyang Maulid, Afroh Amaludin mengatakan, tradisi Ampyang Maulid merupakan tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu di Desa Loram Kulon maupun Loram Wetan dalam memperingati Mualid Nabi Muhammad SAW. Sebagai generasi penerus, hanya berupaya melestarikan yang rutin digelar di halaman masjid yang merupakan cagar budaya.
"Walau ekonomi masyarakat minim mereka tetap bersosialisasi dan bersedekah dan juga memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad," ujar Afroh seusai tradisi rebutan nasi kepal.
Sementara itu, Pj Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan mengaku bersyukur tradisi Ampyang Maulid masih dilestarikan warga Loram sampai sekarang. Dia berharap rangkaian festival Ampyang Maulid bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Komentar
Posting Komentar