Pilihan

2.404 Hotspot Karhutla Terdeteksi di Sumatera, Sumsel Tertinggi By BeritaSatu

 

2.404 Hotspot Karhutla Terdeteksi di Sumatera, Sumsel Tertinggi

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
Pemadaman kebakaran hutan dan lahan
Pemadaman kebakaran hutan dan lahan

Pekanbaru, Beritasatu.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 2.404 titik panas (hotspot) di 7 provinsi di Sumatera. Hotspot terbanyak berada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang berjumlah 1.908 titik.

"Di Provinsi Bengkulu 21 titik, Jambi 60 titik, Lampung 351, Sumatera Barat 18, Bangka Belitung 42 titik, dan Riau 4 titik," kata Forecaster on Duty BMKG SSK II Pekanbaru, Sanya G, Kamis (19/10/2023).

Khusus di Riau, 4 titik hotspot itu berada di Kabupaten Indragiri Hilir 1 dan Inhu 3 titik. Sementara, suhu udara dari pagi hingga malam hari di Kota Pekanbaru dan sekitarnya cerah berawan. Potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kampar, Siak, Rokan Hilir, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kuantan Singingi, Bengkalis, dan sebagian Kota Pekanbaru.

Jarak pandang pada berkisar antara 3 sampai 6 kilometer di Kota Pekanbaru dan sekitar dengan status udara kabur dan berkabut di Kota Pekanbaru, Kabupaten Indragiri Hulu dan Pelalawan.

Sesuai data terkini BMKG Kamis (19/10/2023), kualitas udara di Kota Pekanbaru cenderung tidak sehat. Hal ini tertera pada grafik yang menyentuh garis kuning dengan angka 81,69 mikrogram per meter kubik.

Soal kondisi kualitas udara, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Ramlan menjelaskan, bahwa hal ini masih dibawah ambang batas.

"Kualitas udara sudah cenderung turun sering turun hujan di Kota Pekanbaru dan beberapa wilayah lainnya. Kualitas udara yang tidak sehat ini masih dibawah ambang batas atau kecil dari 150 mikrogram per meter kubik," jelas Ramlan.

Namun, demi menjaga kesehatan, dia menyarankan agar warga menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah agar terhindar dari segala efek yang diakibatkan oleh polutan.

Cuaca yang berkabut di pagi hari, kata Ramlan, hal itu disebabkan fog atau mist karena kelembapan udara yang masih tinggi. Namun, hal itu akan hilang seiring dengan menguatnya sinar matahari.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek