Apindo: Perusahaan Lebih Berhati-hati Ekspansi pada Tahun Politik By BeritaSatu

Apindo: Perusahaan Lebih Berhati-hati Ekspansi pada Tahun Politik

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
October 29, 2023
Ilustrasi aktivitas ekspor dan impor.
Ilustrasi aktivitas ekspor dan impor.

Jakarta, Beritasatu.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan pada tahun politik atau saat Pemilu 2024, perusahaan akan lebih berhati-hati melakukan ekspansi. Masyarakat juga mengerem konsumsi, khususnya produk otomotif dan properti.

"Secara historis, pasar Indonesia lebih berhati-hati dalam melakukan ekspansi sepanjang proses pemilu, biasanya ditandai perlambatan konsumsi pasar terhadap luxury goods atau capital goods, seperti produk automotif atau real estate," jelas Shinta kepada Beritasatu.com

Dia mengatakan, tanda-tanda perlambatan konsumsi sudah terlihat sejak sebulan terakhir. Namun, diakuinya, hal tersebut bukan hanya dipengaruhi faktor pemilu, melainkan melemahnya nilai rupiah.

"Tren perlambatan konsumsi sudah terjadi sebulan terakhir. Memang bukan hanya karena pemilu, tetapi tekanan-tekanan lain, seperti pelemahan rupiah dan kenaikan suku bunga pinjaman, khususnya kredit konsumsi," kata dia.

Dia mengatakan kenaikannya bunga kredit konsumsi jauh lebih tinggi dari pada kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI). Selain itu, kenaikan BBM non-subsidi juga memengaruhi daya beli kelas menengah atas. "Hal lain yang perlu diperhatikan terkait pangan, serta lambatnya penciptaan lapangan kerja karena disrupsi teknologi dan digitalisasi," jelas dia.

Menurut Shinta, meski purchasing managers' index (PMI) manufaktur Indonesia masih optimistis dan terkuat di ASEAN, tetapi ekspansi kinerja usaha secara riil terlihat moderat.

Dia memproyeksi dalam beberapa bulan mendatang menjelang Pemilu 2024 muncul risiko ekonomi lain, seperti perlambatan kinerja usaha serta arus investasi (inbound). "Perlambatan arus investasi dan realisasinya disebabkan peningkatan persepsi uncertainty dan unpredictability di mata pelaku pasar terhadap iklim usaha Indonesia sepanjang proses transisi politik.

Dia mengatakan risiko-risiko ini semakin tinggi apabila kondisi sosio-politik sepanjang proses pemilu mengarah pada kerusuhan atau kekerasan.

Dia mengaku tidak khawatir dengan kinerja sejumlah menteri yang tengah berkontestasi pada Pemilu 2024. "Bagi kami bukan kinerja para menteri yang perlu disoroti, tetapi bagaimana respons pasar terhadap pemilu," kata dia.

Bagi menteri yang sibuk kampanye selama pemilu, kata dia, tentunya banyak cara untuk memastikan bahwa kinerja kementeriannya tetap berjalan baik.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya