AS Ikut Campur, Kirim Kapal Induk dan Jet Tempur Bantu Israel Keroyok Hamas - Sindonews

 

AS Ikut Campur, Kirim Kapal Induk dan Jet Tempur Bantu Israel Keroyok Hamas

Senin, 09 Oktober 2023 - 07:00 WIB
AS Ikut Campur, Kirim Kapal Induk dan Jet Tempur Bantu Israel Keroyok Hamas
Jet-jet tempur Israel bombardir Gaza, Palestina, ketika Operasi Badai al-Aqsa Hamas menewaskan lebih dari 700 orang di Israel. Amerika Serikat kirim kapal induk dan jet tempur untuk bantu Israel. Foto/REUTERS/Ashraf Amra
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mulai ikut campur dalam perang besar-besaran Hamas dengan Israel. Washington mengirim kapal induk, enam kapal perang dan sejumlah jet tempur canggih ke Mediterania Timur untuk membantu militer Zionis.

Selain Amerika, Inggris juga ikut membela Israel. Serangan besar-besaran Hamas yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa tak hanya mengejutkan Israel, tapi juga para sekutu Barat.

Tindakan Amerika dan Inggris ini meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut, di mana para pejabat intelijen Iran dituduh merencanakan serangan mendadak Hamas terhadap Israel yang menewaskan lebih dari 700 orang dan lebih dari 100 orang lainnya disandera.



Sekitar 250 orang dikhawatirkan telah dibantai di sebuah pesta rave di gurun di selatan negara itu yang dihadiri oleh warga Israel dan orang asing.

Baca Juga
Operasi Badai al-Aqsa Hamas: Lebih dari 700 Orang Israel Tewas, 100 Lebih Diculik


Dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih, Presiden Joe Biden berkata: “Dalam pemerintahan saya, dukungan terhadap keamanan Israel sangat kuat dan tak tergoyahkan."

“Kami akan memastikan bahwa mereka mendapatkan bantuan yang dibutuhkan warganya dan mereka dapat terus membela diri," ujarnya, seperti dikutip The Telegraph, Senin (9/10/2023).

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengutuk serangan Hamas sebagai “aksi teror” dan menawarkan intelijen Inggris untuk membantu Israel mengidentifikasi target-target Hamas di Gaza.

Sunak mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa Inggris siap memberikan dukungan diplomatik atau keamanan saat dia mengadakan panggilan telepon dengan Jerman, Prancis dan Amerika Serikat pada hari Minggu untuk mengoordinasikan respons mereka.

Kanselir Jerman Olaf Scholz memperingatkan konsekuensi yang tak terkira bagi seluruh wilayah jika konflik meningkat, dan mendesak kelompok-kelompok bermusuhan lainnya untuk tidak melakukan intervensi.

Tanggapan Barat muncul ketika Israel melancarkan serangan udara terhadap 120 sasaran Hamas di Gaza utara, kemungkinan besar sebelum Israel melakukan invasi darat.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan sekitar 50 jet tempur menyerang lingkungan Beit Hanoun, yang mereka sebut “sarang teror”, yang digunakan oleh Hamas sebagai tempat melancarkan serangan terhadap Israel.

Lebih dari 800 sasaran di Jalur Gaza telah diserang oleh jet tempur Israel sejak perang dimulai.

Sementara Hamas sejauh ini telah menembakkan sedikitnya 5.000 roket ke Israel.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 413 orang tewas dan 2.300 orang terluka dalam serangan balasan Israel pada hari Minggu.

Lusinan tank Israel terlihat menuju perbatasan Gaza pada hari Minggu, bukti lebih lanjut bahwa serangan darat besar-besaran akan segera terjadi. Namun, pasukan tampaknya masih memerangi Hamas di Israel hingga Minggu malam.

Setidaknya 100 sandera Israel, termasuk anak-anak kecil dan orang tua, dibawa ke Gaza setelah kelompok Hamas menyerbu melintasi perbatasan dan membantai warga sipil di sana.

Hamas membenarkan bahwa mereka telah menyebarkan para sandera ke seluruh Jalur Gaza sebagai perisai manusia dengan harapan dapat menghalangi serangan udara atau serangan darat besar-besaran Israel.

Dipastikan juga bahwa Nathanel Young, seorang pria Inggris berusia 20 tahun yang bertugas di IDF, termasuk di antara 700 orang yang tewas dalam serangan Hamas, dan 1.864 orang lainnya terluka.

Di antara korban tewas di pihak Israel adalah sekitar 50 tentara, termasuk seorang komandan unit elite Hantu Israel dan banyak wajib militer muda, termasuk remaja.

Ada kekhawatiran pada hari Minggu bahwa sejumlah besar warga Israel dan orang asing telah dibantai dalam satu serangan Hamas terhadap sebuah pesta rave di selatan, di tengah laporan bahwa ratusan orang yang hadir hilang atau dikhawatirkan tewas.

Kelompok penyerang kapal induk AS yang dikerahkan ke Mediterania Timur termasuk USS Gerald R. Ford, sebuah kapal induk Angkatan Laut dan empat kapal perusak yang baru-baru ini melakukan latihan dengan pasukan Italia di Laut Ionia.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan Pentagon juga akan meningkatkan kehadiran jet tempurnya di wilayah tersebut dan akan lebih memperkuat postur pencegahan jika diperlukan.

Pada hari Minggu, pejabat keamanan Iran dituduh merencanakan serangan bersama Hamas dan memberikan persetujuan untuk melakukan serangan tersebut.

Pejabat Hamas dan Hizbullah mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa Iran telah mulai merencanakan serangan pada bulan Agustus, meskipun juru bicara Hamas mengatakan kelompok tersebut bertindak sendiri.

Presiden Iran juga mendesak negara-negara Muslim lainnya untuk “mendukung bangsa Palestina” dengan bersatu melawan Israel, sehingga meningkatkan kemungkinan konflik proksi lebih lanjut.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya