BMKG Ungkap Jakarta dan Semarang Capai Rekor Panas 30 Tahun Terakhir By CNN Indonesia - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

BMKG Ungkap Jakarta dan Semarang Capai Rekor Panas 30 Tahun Terakhir By CNN Indonesia

Share This

 

BMKG Ungkap Jakarta dan Semarang Capai Rekor Panas 30 Tahun Terakhir

By CNN Indonesia
cnnindonesia.com
Ilustrasi. BMKG mengungkap suhu panas di DKI Jakarta dan Semarang, Jawa Tengah mencapai rekor terpanas dalam 30 tahun terakhir. (Foto: iStock/PraewBlackWhile)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan suhu panas di DKI Jakarta dan Semarang, Jawa Tengah mencapai rekor terpanas dalam 30 tahun terakhir.

Hal itu diungkap BMKG dalam laporan Analisis Klimatologis 30 Tahun, mulai 1991 sampai 2021.

"Rata-rata suhu maksimum puncaknya pada Bulan September-Oktober terdapat di Kota Jakarta dan Semarang 31,4 derajat celcius," menurut laporan BMKG dalam unggahannya di Instagram, Rabu (4/10).

Lebih lanjut BMKG mengungkapkan rata-rata kelembaban udara dan jumlah hari hujan terendah di kedua wilayah itu, terjadi pada Agustus-September dengan tingkat kelembaban 64-65 persen, dan jumlah hari hujan empat sampai tujuh hari.

Di samping itu BMKG juga mengungkapkan penyebab terjadinya suhu udara panas di sejumlah wilayah Tanah Air. Hal itu lantaranya adanya penyinaran matahari ke Bumi secara maksimal.

"Musim kemarau dengan dominasi cuaca cerah pada siang hari di sebagian besar wilayah Indonesia menyebabkan penyinaran matahari ke permukaan Bumi maksimal," menurut keterangan BMKG.

Selain itu, ada juga faktor posisi semu matahari yang masih bergerak ke selatan ekuator, sehingga berdampak pada penyinaran matahari yang relatif lebih intens dibandingkan wilayah lainnya.

BMKG memprakirakan suhu udara di Kota Semarang dan sekitarnya rata-rata mencapai 37-38 derajat Celsius. Kondisi ini pun diprediksi bakal bertahan selama Oktober 2023.

Koordinator Bidang dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Tengah Iss Widya Harmoko menjelaskan suhu panas ini diakibatkan karena gerak semu Matahari. Fenomena ini adalah siklus rutin yang terjadi setiap tahun, dan secara klimatologis suhu akan cenderung mengalami kenaikan.

"Saat ini Matahari seperti bergerak menuju selatan. Nanti, sekitar awal Oktober Matahari berada di titik kulminasi tepat di atas Pulau Jawa," kata Issa, mengutip Antara.

Menurut dia, puncak suhu udara tinggi diperkirakan sekitar pertengahan sampai akhir Oktober, dan akan turun lagi mulai November mendatang.

Faktor-faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara juga mempengaruhi kondisi suhu panas di suatu wilayah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages