Pilihan

Bulog Ditugaskan Impor 500.000 Ton Jagung By BeritaSatu

 

Bulog Ditugaskan Impor 500.000 Ton Jagung

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
September 25, 2023
Ilustrasi jagung.
Ilustrasi jagung.

Jakarta, Beritasatu.com - Pemerintah Indonesia, melalui Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA), telah menugaskan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengimpor 500.000 ton jagung pakan guna mengatasi defisit produksi pada kuartal IV tahun 2023. Proses impor tersebut akan dilakukan dalam dua tahap, dengan 250.000 ton jagung pakan pada tahap pertama.

"Ini akan kita atur kedatangannya dan diupayakan sebelum panen, sehingga kepentingan petani jagung nasional tetap terjaga. Bulog pun dipastikan telah ada standby buyer dari teman-teman peternak unggas. Tidak seperti yang dahulu,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Keputusan ini diambil sebagai upaya strategis pemerintah untuk membantu peternak ayam menghadapi fluktuasi harga jagung pakan. Impor akan diatur secara hati-hati untuk memastikan bahwa harga jagung di tingkat petani tetap baik. Pemerintah tetap mengutamakan produksi jagung dalam negeri, tetapi jika diperlukan dalam situasi tertentu, intervensi pemerintah akan dilakukan.

BACA JUGA

Bulog ditugaskan untuk memastikan stok jagung mencapai minimal 60.000 ton di akhir tahun.

Meskipun komoditas jagung secara kumulatif mengalami surplus, neraca komoditas jagung menunjukkan defisit pada kuartal IV tahun 2023. Harga jagung di tingkat produsen dan konsumen terus meningkat dan melebihi Harga Acuan Penjualan (HAP) yang ditetapkan untuk penggunaan jagung sebagai pakan ternak. Kenaikan harga jagung di tingkat peternak memiliki dampak pada fluktuasi harga telur dan daging ayam.

Panel harga pangan mencatat harga rata-rata nasional jagung tingkat peternak pada 1 Oktober tercatat di Rp 6.840 per kg dan mengalami kenaikan mencapai Rp 7.000 per kg pada 10 Oktober 2023.

“Melihat kondisi tersebut, harus ada langkah strategis untuk menstabilkan kenaikan harga jagung ini. Sebab kenaikan harga jagung di tingkat peternak tentunya memiliki konsekuensi pada fluktuasi harga telur dan daging ayam, sehingga untuk memenuhi kebutuhan jagung pakan tersebut importasi khusus untuk jagung pakan perlu dilakukan,” tambah Arief.

Komentar

Baca Juga

Opsi Media Informasi Group

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek