Buruh Desak Joe Biden Stop Kirim Tentara AS ke Israel, Minta Tolong ke PBB Jakarta
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah elemen buruh mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk segera menghentikan pengiriman tentara AS ke Israel, di mana pasukan yang dikirim itu bertujuan untuk membantu Israel melawan Hamas, Palestina.
Maka dari itu, buruh meminta tolong melalui perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia.
Adapun massa buruh menggelar aksi demonstrasi di depan kantor PBB di Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2023). Mereka merapat ke kantor PBB usai demo di depan gedung Kedutaan Besar (Kedubes) AS.
"Melalui Sekjen PBB, meminta Joe Biden Presiden Amerika Serikat untuk tidak melanjutkan pengiriman serdadu atau tentara Amerika ke Israel dan pengiriman kapal induk perang Amerika ke Israel karena ini akan memanaskan situasi Timur Tengah. Perang Timur Tengah antara Israel dan Palestina berbeda dengan perang Rusia-Ukraina," ujar Presiden Partai Buruh Said Iqbal saat ditemui di lokasi.
Baca juga: RI Minta Bantuan Filipina Evakuasi WNI di Wilayah Konflik Israel dan Palestina
Said menjelaskan, para buruh juga meminta agar PBB segera menggelar sidang umum dan sidang dewan keamanan.
Dia menekankan mereka hanya ingin perang antara Hamas dan Israel dihentikan.
"Partai Buruh anti perang, Partai Buruh anti eksploitasi, dan Partai Buruh anti kekerasan. Karena itu kami meminta PBB segera menggelar sidang umum dan sidang dewan keamanan menghentikan perang," tuturnya.
Baca juga: Pembelaan Firli Bahuri soal Bertemu Syahrul Yasin Limpo dan Merasa Diserang Balik Koruptor
Said mengatakan, baik Hamas dan Israel tidak boleh saling menyerang satu sama lain.
Dia turut mendesak pemerintah Indonesia berperan aktif dalam menghentikan perang Israel vs Hamas ini.
Baca juga: Jokowi Minta Menlu Lindungi WNI di Daerah Konflik Hamas-Israel
"Pemerintah Indonesia harus berperan aktif ikut terlibat dalam pengerahan pasukan perdamaian. Dan Menteri Luar Negeri atas izin presiden memanggil Duta Besar Amerika untuk meminta pengertian. Pengiriman pasukan Amerika Serikat dan juga kapal induk masuk ke Timur Tengah itu tanpa izin sidang umum. Itu ilegal, harus dihentikan," imbuh Said.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menjanjikan dukungan sangat kuat untuk Israel yang baru menerima serangan dari kelompok Hamas pada Sabtu (7/10/2023).
Seorang pejabat senior pemerintahan Amerika Serikat menyebut, pembahasan tingkat tinggi antara para pejabat AS dan Israel mengenai bantuan militer telah berlangsung.
Baca juga: Prajurit TNI yang Dikeroyok di Jaktim Komandan Tim Provos Satpamwal
Biden menggambarkan serangan Hamas ke Israel sebagai tragedi yang mengerikan pada tingkat kemanusiaan.
Dia mengaku telah berbicara dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk menggarisbawahi dukungannya.
"Saya mengatakan kepadanya bahwa Amerika Serikat berdiri bersama rakyat Israel dalam menghadapi serangan teroris ini," kata Biden dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi dari Gedung Putih.
Baca juga: RI Minta Bantuan Filipina Evakuasi WNI di Wilayah Konflik Israel dan Palestina
"Dalam pemerintahan saya, dukungan untuk keamanan Israel sangat kuat dan tak tergoyahkan. Kami akan memastikan bahwa mereka mendapatkan bantuan yang dibutuhkan warganya dan mereka dapat terus mempertahankan diri," tambahnya, dikutip dari AFP.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menegaskan kembali komitmen Washington, dengan mengatakan Departemen Pertahanan akan bekerja dalam beberapa hari mendatang untuk memastikan Israel memiliki apa yang dibutuhkannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar