Es Krim Rasa Bersalah Ini Terbuat dari Sampah Plastik! Mau Coba? By BeritaSatu - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Es Krim Rasa Bersalah Ini Terbuat dari Sampah Plastik! Mau Coba? By BeritaSatu

Share This

 

Es Krim Rasa Bersalah Ini Terbuat dari Sampah Plastik! Mau Coba?

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
September 4, 2023
Guilty Flavours.
Guilty Flavours.

Jakarta, Beritasatu.com - Es krim, makanan penutup yang digemari oleh banyak orang, memiliki berbagai jenis rasa, mulai dari manis hingga asam. Namun, apa yang akan Anda pikirkan jika ada es krim dengan rasa yang unik, yaitu rasa bersalah. Ya, es krim Guilty Flavours ini benar-benar ada di dunia. Lebih menarik lagi, es krim ini terbuat dari sampah plastik.

Melansir laman CBN News, Sabtu (7/10/2023) es krim unik ini adalah hasil karya seniman dan desainer bernama Eleanora Ortolani. Es krim ini disimpan dalam lemari es di London dan diharapkan akan memicu perdebatan sengit terkait dua krisis besar yang dihadapi dunia, yaitu krisis makanan dan krisis polusi plastik.

Instalasi seni es krim yang unik ini hadir untuk menantang cara kita berpikir tentang sampah plastik dan sejauh mana kita siap atau tidak siap untuk memikirkannya sebagai makanan.

"Guilty Flavours adalah apa yang saya yakini sebagai sampel pertama es krim yang terbuat dari sampah plastik," kata Ortolani kepada Reuters di Central Saint Martins.

"Itu berasal dari plastik yang sama seperti yang kita temukan di botol, botol plastik," tambahnya.

Untuk menciptakan es krim dengan rasa bersalah ini, para ilmuwan di Inggris memanfaatkan kekuatan metabolisme bakteri dan enzim. Metabolisme ini bekerja seperti pabrik ramah lingkungan yang mencerna polietilen tereftalat (PET) dan mengubahnya menjadi vanilin, molekul yang memberikan rasa pada vanila.

Dokter Joanna Sadler, seorang ahli bioteknologi di Universitas Edinburgh, menjelaskan, "Ada enzim tertentu yang melakukan reaksi kimia tertentu. Jadi jika Anda menggabungkannya, Anda dapat menghasilkan banyak produk kimia yang berbeda."

Plastik, seperti yang kita tahu, terbuat dari serangkaian molekul yang diikat menjadi apa yang dikenal sebagai polimer. Sadler berhasil memutuskan ikatan tersebut dengan bantuan mikroba, menjadikannya molekul yang bukan lagi plastik. Kemudian, sup PET bekas tersebut dengan mudah diolah oleh bakteri lain menjadi vanilin.

Penelitian Sadler, yang diterbitkan dalam Journal Biochemist pada bulan Desember 2021, berfokus pada degradasi dan daur ulang plastik serta penggunaannya sebagai bahan baku untuk pertumbuhan mikroba.

Namun, perlu diingat bahwa es krim ini hanyalah proyek penelitian dan saat ini tidak untuk dikonsumsi oleh manusia. Sadler menekankan pentingnya memperhatikan aspek keamanan.

"Saya bahkan pernah menerima email dari masyarakat yang mengatakan bahwa mendorong orang untuk makan plastik adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab. Sangat penting bagi kita untuk benar-benar memperhatikan sisi keamanannya dan kami memperjelas bahwa bahan ini harus melalui proses peraturan dan proses standar makanan yang sama seperti bahan makanan lainnya," kata dia.

Ortolani, desainer asal Verona, Italia, juga menyatakan bahwa Guilty Flavours terinspirasi oleh frustrasinya terhadap kegagalan sistem daur ulang untuk mengatasi masalah plastik. Inovasi ini diciptakan untuk menyoroti masalah sampah plastik dan krisis pangan global yang akan datang.

"Saat ini kita memiliki alat untuk memikirkan ulang sistem pangan yang kita jalani," katanya. "Ini sudah siap sekarang dan hari ini, tetapi belum ada yang benar-benar dapat menyentuh atau berinteraksi dengannya karena belum diuji keamanannya," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages