Geng Haiti Bentrok di Lingkungan Sekolah, 2 Malam Siswa Tak Bisa Pulang By BeritaSatu - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Geng Haiti Bentrok di Lingkungan Sekolah, 2 Malam Siswa Tak Bisa Pulang By BeritaSatu

Share This
Responsive Ads Here

 

Geng Haiti Bentrok di Lingkungan Sekolah, 2 Malam Siswa Tak Bisa Pulang

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
September 25, 2023
Pemimpin geng kriminal Haiti, Jimmy “Barbercue” Cherizier dikawal pasukannya saat berjalan melakukan pawai.

Port Au Prince, Beritasatu.com – Lebih dari 100 siswa di Haiti terjebak di sekolah selama dua malam, akibat bentrokan geng bersenjata di lingkungan sekitar di pusat kota Port Au Prince.

Sebanyak 400 siswa dari sebuah sekolah Katolik di Haiti tak bisa pulang ke rumah, dan terpaksa menginap sejak Jumat (13/10/2023), ketika geng-geng bersenjata mulai bentrokan sekitar pukul 13.00 siang. Kekerasan masih berlanjut hingga Sabtu (14/10/2023), yang membuat para siswa kembali harus menghabiskan malam kedua mereka di sekolah.

Siswa yang berusia 6 hingga 15 tahun tak bisa pulang, dan para orang tua tak bisa menjemput mereka karena bahaya yang terjadi di sana, akibat bentrokan geng yang mengubah lingkungan itu seperti medan perang.

Menurut Kepala Sekolah Ecoke Marie Auxiliatrice, Suster Mickerlyne Cadet kepada Miami Herald, pada Sabtu dini hari, sekitar 200 siswa laki-laki berhasil keluar dari sekolah dengan menempuh risiko, berjalan menelusuri pasar. Namun, masih ada sekitar 115 siswa yang terjebak di sekolah, yang kebanyakan siswa perempuan.

“Mereka tidak bisa pergi, ini sangat berisiko,” kata Cadet.

Kementerian Pendidikan Haiti dan UNICEF, badan kesejahteraan anak PBB memantau situasi tersebut, dan berusaha menjamin pembebasan anak-anak tersebut.

“Area sekitar sekolah telah berubah menjadi medan pertempuran antar kelompok bersenjata. Anak-anak kecil ini terjebak di sana. Mereka menghadapi risiko menghabiskan satu malam lagi tanpa akses terhadap makanan atau air,” kata perwakilan UNICEF di Haiti, Bruno Maes.

Selama berbulan-bulan, telah terjadi peningkatan kekerasan geng bersenjata di Port Au Prince, ibu kota Haiti. Suara tembakan senjata otomatis dilaporkan terjadi di area LaSaline dan Wharf Jérémie di Cité Soleil, dan di lingkungan Delmas. Seorang pemimpin geng yang dikenal sebagai Mesidieu, yang berkuasa di lingkungan sekitar Fort Dimanche, dilaporkan tewas dalam bentrokan tersebut.

Kekerasan geng bersenjata di Haiti menjadi semakin parah sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moïse pada Juli 2021. Pada tanggal 30 September 2023, PBB telah mencatat 5.599 kasus kekerasan terkait geng, termasuk 3.156 pembunuhan, 1.159 korban cedera dan 1.284 penculikan, peningkatan tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kekerasan geng bersenjata juga telah menyebabkan penutupan 100 sekolah di wilayah utara Port Au Prince.

Library-light.097d2d7c
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages