Granat Batu Berusia Puluhan Abad dari Dinasti Ming Ditemukan di Tembok China
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F10%2F1698575863-650x366.webp)
Beijing, Beritasatu.com - Sekumpulan granat batu berusia 400 tahun bertuliskan peringatan penjaga agar waspada terhadap musuh ditemukan di Tembok Besar China (Great Wall China), dekat Beijing. Temuan ini menunjukkan variasi senjata mesiu yang digunakan pada masa Dinasti Ming, yang memerintah Tiongkok pada 1368 hingga 1644.
"Saya berpendapat Dinasti Ming adalah gunpower empire (Kerajaan Bubuk Mesiu) yang pertama di dunia," kata Tonio Andrade, seorang profesor sejarah di Universitas Emory di Atlant, AS yang tidak terlibat dalam penemuan tersebut kepada Live Science melalui email
Andrade yang juga penulis The Gunpowder Age: China, Military Innovation, and the Rise of the West in World History ini mengatakan bubuk mesiu diperkirakan ditemukan di Tiongkok pada tahun 900-an. Pada saat Dinasti Ming berkuasa, banyak jenis senjata mesiu digunakan di Asia Timur, termasuk alat peledak. “Bom adalah salah satu benda pembunuh pertama, yang terbuat dari batu atau besi, dan dilemparkan dengan tangan atau ketapel,” jelas Andrade.
Kantor berita Tiongkok, Xinhua, melaporkan bahwa para arkeolog menemukan 59 granat batu di reruntuhan gudang di samping Tembok Besar Badaling, bagian tembok yang dibangun Dinasti Ming sekitar 50 80 kilometer barat laut ibu kota Tiongkok.
Ma Lüwei, seorang arkeolog dengan spesialisasi sejarah militer Tiongkok kuno, mengatakan senjata semacam itu mudah dibuat dan berguna bagi tentara yang berdiri di Tembok Besar China untuk melemparkan ke arah musuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar