Heboh Militer Inggris Mau Terjun ke Ukraina, Sunak Buka Suara - CNBC Indonesia

 

Heboh Militer Inggris Mau Terjun ke Ukraina, Sunak Buka Suara

News
Foto: Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy selama KTT G7 di Grand Prince Hotel pada 20 Mei 2023 di Hiroshima, Jepang. (Getty Images/WPA Pool)

Jakarta, CNBC Indonesia - Inggris dikabarkan akan menerjunkan instruktur militer ke Ukraina untuk membantu pasukan Kyiv melawan tentara Rusia. Perdana Menteri Rishi Sunak buka suara.

Sunak menegaskan tidak ada rencana dalam waktu dekat untuk mengerahkan instruktur militer ke Ukraina. Ucapannya tersebut menanggapi komentar menteri pertahanannya yang mengusulkan pasukan dapat melakukan pelatihan di negara tersebut.

Hingga saat ini, Inggris dan sekutunya menghindari kehadiran militer formal di Ukraina untuk mengurangi risiko konflik langsung dengan Rusia.


Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps, yang ditunjuk untuk menduduki jabatan tersebut bulan lalu, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Sunday Telegraph bahwa ia ingin mengerahkan instruktur militer ke Ukraina, selain melatih angkatan bersenjata Ukraina di Inggris atau negara-negara barat lainnya.

Shapps mengatakan ada ruang untuk menawarkan pelatihan militer di Ukraina setelah berdiskusi pada hari Jumat dengan para pemimpin militer Inggris.

Namun, dalam pidatonya di konferensi Partai Konservatif, Shapps tidak menanggapi komentar sebelumnya, namun mengatakan perang di Ukraina memakan senjata dan manusia "pada tingkat yang mengerikan" namun "kita harus tetap teguh" dalam mendukung negara tersebut dalam perangnya melawan Rusia.

Beberapa jam setelah wawancara itu dipublikasikan, Sunak mengatakan tidak ada rencana dalam waktu dekat untuk mengirim pasukan Inggris ke Ukraina.

"Apa yang dikatakan Menteri Pertahanan adalah bahwa suatu hari nanti mungkin saja kami melakukan beberapa pelatihan di Ukraina," kata Sunak kepada wartawan pada awal konferensi tahunan Partai Konservatif di Manchester, dikutip dari The Guardian, Senin (2/10/2023).

"Tetapi itu adalah sesuatu untuk jangka panjang, bukan untuk saat ini. Tidak ada tentara Inggris yang akan dikirim untuk berperang dalam konflik saat ini," tegasnya.

Sementara itu, Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev pada Minggu mengatakan setiap tentara Inggris yang melatih pasukan Ukraina di Ukraina akan menjadi sasaran sah bagi pasukan Rusia

Inggris telah memberikan kursus pelatihan militer selama lima minggu kepada sekitar 20.000 warga Ukraina selama setahun terakhir, dan bermaksud untuk melatih jumlah yang sama di masa mendatang.

Saksikan video di bawah ini:

Buntut Dari Pemboman Rusia Di Kostyantynivka. 1 Orang Terluka


(luc/luc)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya