Monday
11Aug2025
Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
Home Featured

Hilirisasi Mineral, Indonesia Butuh 1.000 Lulusan Teknik Metalurgi By BeritaSatu

2 min read

 

Hilirisasi Mineral, Indonesia Butuh 1.000 Lulusan Teknik Metalurgi

By BeritaSatu.com
beritasatu.com
September 25, 2023
Ilustrasi smelter.
Ilustrasi smelter.

Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyatakan bahwa lebih dari 1.000 lulusan dalam bidang teknik metalurgi diperlukan untuk mendukung kebijakan hilirisasi Indonesia. Namun, saat ini hanya ada sekitar 350-400 mahasiswa lulusan teknik metalurgi di Indonesia.

Relawan Masjidil Haram Tewas Ditikam di Inggris, Rakyat Saudi Berduka | kumparanBaca juga Relawan Masjidil Haram Tewas Ditikam di Inggris, Rakyat Saudi Berduka | kumparan

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Firman Hidayat mengungkapkan pemerintah menargetkan untuk memiliki 1.000 lulusan magister dan 500 insinyur terkemuka di bidang metalurgi yang dapat berkontribusi dalam proyek-proyek hilirisasi di Indonesia.

Unik! Pemprov Kepri Terapkan Salam Pancasila di Setiap Acara Seremonial, Mirip Hormat Tapi Beda - Merdeka Baca juga Unik! Pemprov Kepri Terapkan Salam Pancasila di Setiap Acara Seremonial, Mirip Hormat Tapi Beda - Merdeka

“Saat kami memulai program hilirisasi ini, kami menyadari bahwa kami kekurangan lulusan jurusan metalurgi untuk mendukung program tersebut (hilirisasi). Setiap tahun kami hanya meluluskan 350-400 mahasiswa metalurgi di seluruh Indonesia, padahal kebutuhan sebenarnya lebih dari 1.000 mahasiswa,” kata Firman dalam UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

BACA JUGA

Firman menjelaskan bahwa pemerintah saat ini telah menjalin kerja sama dengan Northeastern University di Tiongkok dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk membantu mahasiswa dalam meraih gelar magister dan PhD di bidang Teknik Metalurgi. Selain itu, pemerintah juga sedang membangun fasilitas penelitian metalurgi di Morowali, Sulawesi Tengah, sebagai sarana riset dan pengembangan hilirisasi industri.

Hilirisasi adalah kebijakan yang potensial untuk mendorong perkembangan Indonesia menjadi negara maju. Hilirisasi industri juga akan mendorong peningkatan investasi yang lebih merata. Sepanjang 2020, ekspor komoditas nikel dan barang turunannya senilai US$ 4,73 miliar, naik dari 2019 yang hanya US$ 2,59 miliar. Ekspor kembali meningkat pada 2021 sebesar US$ 7,08 miliar dan periode Januari-Agustus 2022 telah mencapai US$ 8,7 miliar.

Komentar
Additional JS