YERUSALEM, iNews.id - Kementerian Luar Negeri Iran menyebut Hamas akan melepaskan hampir 200 sandera yang mereka tahan. Syaratnya, Israel menghentikan serangan udara di Jalur Gaza, Palestina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani menjelaskan pejabat Hamas siap mengambil tindakan yang diperlukan untuk melepaskan warga sipil yang menjadi tawanan.

Melansir dari Associated Press, Senin (16/10/2023), Iran juga memperingatkan bisa terlibat dalam perang jika Israel meluncurkan serangan darat ke Gaza.

Kelompok Syiah di Lebanon Hizbullah, yang juga disponsori oleh Iran, ikut meluncurkan roket ke Israel.

"Hamas mengatakan memiliki kemampuan militer untuk terus melawan di lapangan dalam waktu yang lama," kata Kanaani.

Sementara itu, Menlu Amerika Serikat Antony Blinken berkunjung ke Israel untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari seminggu.

Blinken tiba di Tel Aviv setelah tur enam negara di negara-negara Arab. Dia menampung kekhawatiran pemimpin-pemimpin Arab tentang invasi darat Israel yang akan datang ke Gaza. Serangan itu dapat menyebabkan bencana kemanusiaan bagi warga Palestina dan mungkin memicu konflik regional yang lebih luas.

Pejabat yang dikunjungi Blinken di antaranya pemimpin Yordania, Otoritas Palestina, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Mesir. Semuanya telah menegaskan bahwa warga sipil harus dilindungi dan diberikan bantuan agar dapat bertahan selama operasi Israel.

Blinken dan pejabat senior di AS tengah mengkaji gagasan pendirian zona aman di Jalur Gaza dan memastikan pasokan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan mencapai warga sipil terpenuhi.

Editor : Muhammad Fida Ul Haq

Follow Berita iNews di Google News