Pilihan

Israel Diklaim Longgarkan Aturan Perang Demi Invasi ke Jalur Gaza By CNN Indonesia

 

Israel Diklaim Longgarkan Aturan Perang Demi Invasi ke Jalur Gaza

By CNN Indonesia
cnnindonesia.com
Pasukan militer Israel bersiap menyerbu Jalur Gaza. (AP/Erik Marmor)
Jakarta, CNN Indonesia --

Militer Israel (Israel Defense Forces/IDF) dilaporkan bakal melonggarkan aturan-aturan perang bagi para prajuritnya untuk memudahkan proses invasi darat ke Jalur Gaza.

Dilaporkan oleh The New York Times, Minggu (15/10), penyesuaian tersebut telah diamini oleh para militer senior Israel demi mempermudah

"Untuk memudahkan para prajuritnya beroperasi, aturan-aturan keterlibatan militer Israel telah dilonggarkan," tulis laporan The New York Times mengutip tiga anggota IDF, Minggu (15/10).

"Itu agar memungkinkan para prajurit melakukan pengecekan yang lebih sedikit sebelum menembak musuh yang dicurigai," sambung laporan tersebut.

Menurut pemberitaan New York Times, hal ini dilakukan oleh IDF karena puluhan ribu pasukan Hamas diperkirakan telah berkumpul di terowongan bawah tanah dan bunker di sekitar utara Gaza.

Hamas juga disebut memiliki rencana untuk "menyerang pasukan Israel secara tiba-tiba melalui terowongan tersembunyi yang tersebar di sepanjang Gaza sebelah utara", menurut seorang anonimus yang mengaku sebagai perwakilan Hamas.

Dalam laporan tersebut, NY Times juga mencatatkan tiga perwira senior IDF yang membeberkan rencana militer mereka untuk menginvasi Gaza via darat.

Menurut tiga perwira senior tersebut, tujuan utamanya adalah untuk menumpas para pemimpin politik dan militer Hamas, kelompok militan Palestina yang saat ini menguasai Gaza. Pernyataan ini juga diamin oleh Daniel Hagari selaku juru bicara IDF.

"Tujuannya untuk mengusir Hamas dan menumpas para pemimpinnya setelah pembantaian yang mereka lakukan," ujar Daniel Hagari kepada New York Times, Sabtu (14/10) waktu AS.

"Organisasi ini tidak akan pernah bisa memerintah Gaza secara militer dan politik," imbuhnya.

Sementara menurut Kolonel Golan Vach dari IDF kepada New York Times, para pasukannya juga telah diberikan pelatihan tambahan dalam beberapa hari terakhir, khusus untuk pertempuran di Gaza melawan Hamas.

Menurut Vach, invasi IDF ke Gaza via jalur darat itu awalnya direncanakan akan terjadi pada akhir pekan ini.

"Namun rencana itu harus ditunda karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan bagi pilot jet tempur dan operator drone Israel untuk memberikan bantuan serangan dari udara," kata Golan Vach kepada New York Times.

Perang Israel dan Palestina telah berlangsung sepekan terakhir. IDF membombardir Gaza setelah milisi Hamas melakukan manuver ke dalam wilayah Israel sebelumnya.

Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan setidaknya lebih dari 2.200 warga Palestina, termasuk 724 anak-anak di dalamnya tewas karena serangan Israel. Selain itu, ada lebih dari 8.714 terluka.

Sebelumnya, setelah tenggat waktu ultimatum 6 jam selesai pada Sabtu petang, dalam pernyataannya militer Israel meminta mereka untuk tidak kembali ke Kota Gaza hingga waktu, "Ketika kami bilang sudah aman".

Mengutip dari CNN, militer Israel menyatakan telah mempersiapkan Fase Lanjutan ke Gaza usai ultimatum 6 jam mengungsi selesai. Serangan fase lanjutan itu adalah gempuran dari seluruh front--udara, laut, dan darat--dengan operasi di darat secara signifikan untuk 'memburu' milisi Hamas di Gaza.

(far/bac)

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek