Jangan Panik, Waspadai Cara Penularan Cacar Monyet agar Tak Semakin Menyebar

JAKARTA, KOMPAS.com- Dinkes DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk tidak panik dengan munculnya penyakit cacar monyet atau monkeypox.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, warga hanya perlu waspada terkait penularan penyakit tersebut.
Sebab, penularan cacar monyet dapat melalui droplet berupa dahak atau liur yang mengontaminasi lingkungan atau tangan, kontak kulit, kontak luka, cairan tubuh, dan kontak seksual.
"Masyarakat jangan panik, akan tetapi perlu waspada," ujar Ngabila kepada wartawan, Jumat (20/10/2023).
Ngabila pun membagikan beberapa cara yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan cacar monyet.
Pertama masyarakat diimbau menjaga dengan memakai masker, lalu mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
Kemudian menghindari kontak fisik dengan orang sakit demam, bergejala kemerahan, luka, lenting isi air di kulitnya.
"Jangan berhubungan seksual jika pasangan sakit apalagi ada luka pada area kemaluan atau sedang mengalami infeksi menular seksual lainnya," kata Ngabila.
Cara lainnya yaknidengan menghindari kontak dengan wajah, mulut, kulit, dan barang sehari-hari yang dipakai penderita.
"Jika menemukan gejala monkeypox seperti demam, lenting isi air atau luka pada kulit apalagi disertai gejala khas monkeypox yaitu ada benjolan atau pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, leher, selangkangan, lipat paha, segera datang ke fasilitas kesehatan," kata Ngabila.
"Lakukan pemeriksaan laboratorium. Untuk kontak erat dari kasus positif juga dilakukan pemeriksaan lab segera utk deteksi dan pengobatan dini," sambungnya.
Sebelumnya, Dinkes mengonfirmasi ada temuan kasus baru warga Ibu Kota yang terpapar monkeypox atau cacar monyet.
Ngabila mengatakan, warga Jakarta terdeteksi terpapar cacar monyet pada 19 Oktober 2023. Warga itu merupakan laki-laki.
"Tambah satu kasus positif monkeypox atau cacar monyet baru terdiagnosis pada Kamis kemarin 19 Oktober," ujar Ngabila.
Dengan penambahan ini, total sudah ada dua warga di DKI Jakarta yang terpapar cacar monyet.
Ngabila mengatakan, satu kasus cacar monyet sebelumnya terdeteksi pada warga Ibu Kota pada 12 Oktober 2023.
"Satu kasus tanggal 12 Oktober. Satu kasus lagi 19 Oktober. Dan satu tahun lalu Agustus 2022, itu sudah sembuh. Semua itu ditemukan di Jakarta," ucap Ngabila.
Di luar kasus positif cacar monyet, kata Ngabila, ada dua warga DKI Jakarta suspek penyakit yang sama terdeteksi pada 18 Oktober 2023.
"Semuanya yang suspek itu negatif. 20 Oktober ada tambahan tiga kasus suspek dan lagi proses pemeriksaan," ucap Ngabila.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar