Jihad Islam Sebut Bukan Pertama Kalinya Dituduh atas Kejahatan Israel
Gerakan Jihad Islam Palestina membantah tuduhan Israel atas pemboman yang terjadi di Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Gaza, yang menewaskan lebih dari 500 orang pada Selasa (17/10).
Jihad Islam Palestina menepis tuduhan Israel bahwa mereka menyerang Rumah Sakit Baptis Al Ahli dengan roket yang salah sasaran.
Lewat pernyataan yang dirilis pada Rabu (18/10), Jihad Islam Palestina menyebut tuduhan yang dilayangkan Israel kepada mereka sama sekali tidak berdasar.
Jihad Islam Palestina juga menekankan bahwa mereka tidak akan menggunakan fasilitas umum, khususnya rumah sakit, untuk dijadikan target militer.
Jihad Islam Palestina bersama dengan kelompok perlawanan lainnya di Gaza menyatakan komitmen untuk tidak menggunakan tempat ibadah, fasilitas umum, khususnya rumah sakit, pusat militer, atau penyimpanan senjata.
"Tuduhan Israel adalah upaya serius untuk menghindari tanggung jawab atas kejahatan semacam itu dan menjadikan rumah sakit lain sebagai target," bunyi pernyataan Jihad Islam Palestina, seperti dilansir Anadolu.
Kelompok ini juga mengungkapkan bahwa Israel pernah melemparkan tuduhan serupa dan berupaya menjauhkan diri dari peristiwa pembunuhan jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, pada Mei 2022.
Lebih dari 500 orang tewas akibat serangan udara ke RS Baptis Al Ahli pada Selasa (17/10). Namun, Israel membantah bertanggung jawab atas serangan udara tersebut.
Akibat konflik yang terus memanas antara Israel dan Hamas ini, sedikitnya 3.300 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza, Palestina.
Sementara di pihak Israel tercatat lebih dari 1.400 warganya tewas akibat serangan mendadak yang mematikan yang dilancarkan Hamas pada Sabtu (7/10).
Komentar
Posting Komentar